Dosen Biologi UGM: Ironi RUU Kampus Kelola Tambang, Ada Benturan antara Kompetensi, Moralitas dan Krisis Identitas

Dosen Biologi UGM: Ironi RUU Kampus Kelola Tambang, Ada Benturan antara Kompetensi, Moralitas dan Krisis Identitas

Dosen Biologi UGM Ironi RUU Kampus Kelola Tambang, Ada Benturan antara Kompetensi, Moralitas, dan Krisis Identitas-Disway/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dosen Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Akbar Reza menanggapi wacana kampus kelola tambang yang tengah dibahas pemerintah melalui RUU Minerba.

Akbar menekankan dalam isu kampus dan legitimasi pertambangan ini terjadi benturan antara kompetensi, moralitas, dan krisis identitas.

BACA JUGA:Dosen Geologi UGM Tolak Kampus Kelola Tambang, Lucas Donny Setijadji: Hati-hati dengan RUU Minerba

BACA JUGA:Komisi X DPR RI soal Kampus Kelola Tambang: Agar Biaya Kuliah Gratis

Ia memandang hal ini sebagai suatu kondisi ironi terhadap kampanye Sustainable Development Goals (SDGs) dan Green Campus yang telah dilaksanakan berbagai kampus selama ini.

Seperti yang diketahui, banyak perguruan tinggi berlomba-lomba bertengger di jajaran atas kampus yang mendukung SDGs dan green metric.

"Jika kampus yang sama justru terlibat dalam industri ekstraktif yang merusak lingkungan, maka itu adalah sebuah ironi besar. Apalagi kampus diajak mendukung target Net Zero 2060," ungkap Akbar dalam keterangannya, dikutip 12 Februari 2025.

BACA JUGA:Ketua PBNU Ungkap Ormas Diberikan Izin Kelola Tambang Adalah Sogokan Hasanah

BACA JUGA:RUU Minerba Atur Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek

Bahkan, ia mengatakan ada narasi yang berkembang berbunyi, "Tambang untuk Kampus."

Di samping itu, Akbar menyinggung adanya wacanya ini penyebab terpecahnya dua kutub akademisi di perguruan tinggi.

"Secara umum, Forum Rektor Indonesia cenderung mendukung, sedangkan Majelis Dewan Guru Besar di beberapa kampus menolak," lanjutnya.

Ia juga menyebut bahwa beberapa dosen secara sporadis menyikapi rencana ini berupa penolakan dan sebaliknya, mendukung, meski hingga saat ini belum ada konsolidasi kolektif yang menyeluruh.

BACA JUGA:Heboh Remaja Masjid Indonesia Temui Jokowi Beri Sinyal Minat Ikut Kelola Tambang, Netizen: Namanya Juga Nyari Cuan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads