Singapura Selamat dari Jeratan Tarif Impor AS Tertinggi karena Trump Butuh Ekspor Produk Ini

Singapura Selamat dari Jeratan Tarif Impor AS Tertinggi karena Trump Butuh Ekspor Produk Ini

Ilustrasi/ Singapura/Singapura hanya dikenai tarif dasar sebesar 1-Disway-Disway

Selain sektor unggulan, posisi neraca perdagangan Singapura terhadap AS juga berperan besar dalam keputusan tarif. Singapura memiliki defisit perdagangan dengan AS, artinya AS lebih banyak mengekspor barang ke Singapura ketimbang sebaliknya.

Ini membuat Singapura dianggap “tidak berbahaya” bagi kepentingan industri domestik AS, sehingga tidak perlu dijatuhi tarif tinggi.

BACA JUGA:Trump Tega Umumkan Kenaikan Tarif Impor, Harga Emas Antam Hari Ini Malah Melorot

Risiko Tak Langsung Tetap Ada

Meski aman dari tarif tinggi secara langsung, Singapura tetap menghadapi tantangan dari dampak tak langsung.

Pelemahan permintaan global, gangguan rantai pasok, dan perlambatan ekonomi mitra dagang utama seperti China dan negara ASEAN lain dapat memengaruhi kinerja ekspornya secara keseluruhan.

Apalagi sebagai ekonomi terbuka dan berbasis perdagangan, Singapura sangat rentan terhadap perubahan kebijakan proteksionis global, termasuk dari AS.

BACA JUGA:Daftar Bea Impor Amerika Diumumkan Trump, Indonesia 32 Persen

Kisah keberhasilan Singapura dalam menghindari jeratan tarif AS menunjukkan pentingnya strategi ekspor bernilai tinggi dan hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Di saat banyak negara Asia lainnya harus menghadapi tekanan berat akibat ekspor padat karya, Singapura justru memetik hasil dari industrialisasi berbasis inovasi dan teknologi.

Dengan tetap mempertahankan fokus pada sektor bernilai tambah tinggi, Singapura bukan hanya menjaga daya saingnya, tetapi juga memosisikan dirinya sebagai mitra dagang yang tak tergantikan—bahkan di mata proteksionis sekalipun.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads