KCI Dampingi Korban Pelecehan Seksual yang Curhat ke Sopir Taksi Online, Pelaku di-Blacklist Naik KRL!

Viral wanita korban pelecehan seksual mengadu ke sopir taksi online, KCI telah mengantongi identitas terduga pelaku yang beraksi 2 April 2025-Instagram indra_papsky-
JAKARTA, DISWAY.ID - Viral seorang wanita curhat usai mengalami pelecehan seksual seusai menumpang kereta dan berhenti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 2 April 2025 lalu.
Dalam video yang diunggah oleh pengemudi sopir taksi online, wanita itu mengaku mengalami pelecehan seksual dari seorang pria yang menumpahi sperma di celananya.
BACA JUGA:Identitas Pelaku Pelecehan Wanita di Stasiun Tanah Abang Dikantongi KAI
Peristiwa tersebut viral di media sosial, dan diposting oleh akun Instagram @indra_papsky.
Wanita yang merupakan korban saat itu memesan taksi online dan tampak menangis atas kejadian yang baru dialaminya.
"Itu tadi aduh, apes banget kayaknya hari ini. Tadikan aku pas mau turun eskalator aku nggak nyadar ada cowok di belakang aku, terus dia tumpahin pejunya dia di celana, di celana belakang," ucap korban dalam video tersebut, Selasa 8 April 2025.
KAI Kantungi Identitas Pelaku
Merespons hal itu, KAI Commuter menyatakan bakal menindak tegas kepada pelaku pelecehan seksual yang beraksi pada layanan Commuter Line. Sebagai moda transportasi umum, pengelola memastikan akan menjaga keamanan dan kenyamanannya agar tetap menjadi andalan masyarakat.
Menanggapi viralnya video itu, VP Corporate Secretary Joni Martinus menegaskan kembali komitmen KAI Commuter untuk terus menghadirkan layanan transportasi Commuter Line yang ramah serta nyaman bagi anak-anak, perempuan, serta penyandang disabilitas.
Pengelola Commuter Line terus melakukan pelayanan prima terhadap pengguna, baik selama dalam perjalanan KRL atau saat berada di lingkungan stasiun. Maka itu, dalam kasus terkini pun KAI Commuter tetap bergerak cepat sejak mendapatkan info kejadian dari petugas di lapangan.
“Untuk terduga pelaku sudah kami identifikasi setelah dilakukan penelusuran melalui CCTV Analytic. Identitas pelaku pun telah dimasukkan ke dalam database CCTV Analytic guna memberikan notifikasi sebagai oknum yang di-blacklist jika sewaktu-waktu terduga pelaku masuk ke area stasiun kembali," kata Joni dalam keterangannya.
"Sehingga yang bersangkutan tidak dapat menggunakan layanan Commuter Line lagi. Selain itu, KAI Commuter juga telah berkoordinasi dengan pihak berwajib, karena kami selaku pengelola sama sekali tidak memberikan ruang untuk pelaku pelecehan seksual dalam berbagai layanan Commuter Line,” Joni menegaskan.
Selain itu, KAI Commuter juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Sebagai tindak lanjut, tim dari perusahaan pengelola Commuter Line ini juga sudah terhubung dengan korban.
Sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan prima, KAI Commuter juga menyatakan kesiapan melakukan pendampingan baik untuk laporan secara hukum maupun pendampingan psikologis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: