Menteri PKP Maruarar akan Serahkan 100 Kunci Rumah Subsidi untuk Wartawan pada 6 Mei 2025

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara berencana akan menyerahkan 100 kunci rumah subsisi bagi wartawan pada 6 Mei 2025.

"Kita sudah tentukan tanggal 6 Mei, jam 4 sore, titiknya nanti kita bicara. Langsung 100 kunci, 100 kunci buat wartawan, 100 kunci," kata Maruarar di Kantor Kementerian PKP pada Selasa, 9 April 2025.

Penyerahkan kunci rumah subsidi ini merupakan bagian kegiatan dari total rumah subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada wartawan sebanyak 1.000 unit.

BACA JUGA:Dasco Sebut Prabowo Tak Kabari Jokowi Sebelum Bertemu dengan Megawati

BACA JUGA:Fans Real Madrid Tuntut Pemotongan Gaji Vinicius Junior, Tanggapan Brutal Carlo Ancelotti Terhadap Bintang Los Blancos

Ara menjelaskan wartawan yang berpenghasilan maksimal Rp 12 juta untuk yang belum menikah dan Rp 13 juta untuk status menikah bisa mengikuti program ini.

"Jadi Rp12.000.000, saya mau transparan aja supaya nanti ga ada pertanyaan ya. Rp12.000.000 itu buat yang single ya Bu? Rp13.000.000 itu buat yang sudah menikah," ujar Menteri yang akrab disapa Ara di Kementerian PKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Maret 2025.

Menurut Ara, program rumah subsidi ini menawarkan suku bunga tetap 5% dengan uang muka (DP) hanya 1%.

"Harga rumah bervariasi per wilayah. Misalnya, maksimal Rp 156 juta di Sumatera dengan cicilan sekitar Rp 950 ribu per bulan, sementara di Jabodetabek maksimal Rp185 juta dengan cicilan Rp1,1-1,2 juta untuk tenor 15 tahun," jelasnya.

BACA JUGA:Mau Dapat Modal Bisnis Mudah? Simak Syarat dan Cara Pengajuan KUR BRI 2025 Plafon Rp100-Rp500 Juta Lengkap Tabel Angsuran

BACA JUGA:Asisten Masinis Tewas dalam Kecelakaan Kereta Tabrak Truk di Perlintasan Antara Stasiun Indro dan Kandangan

Dalam kesempatan ini, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid juga menyampaikan pesan langsung dari Presiden Prabowo Subianto soal atensinya kepada profesi wartawan.

"Pak Prabowo langsung yang kemudian memberi atensi profesi wartawan juga perlu dilibatkan dalam program rumah subsidi ini," kata Meutya.

Meutya juga menyampaikan bahwa dengan adanya progam ini bukan berarti wartawan tidak boleh menyampaikan kritik kepada Pemerintah.

Sumber: