Hari Kartini: Lanjutkan Perjuangan Perempuan yang Tak Bungkam di Bayang Budaya Patriarki
Hari Kartini: Lanjutkan Perjuangan Perempuan yang Tak Bungkam di Bayang Budaya Patriarki-Disway/Annisa Zahro-
"Dari kartini kita belajar bahwa budaya yang agung adalah budaya yang menghargai martabat setiap manusia tanpa memandang jenis kelamin. Spirit itu pun ada dalam konstitusi kita, semua orang sama di mata hukum."
Senada, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan jasa besar Kartini yang membuka jalan bagi perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan.
"R.A. Kartini ikut menyumbang satu peran sehingga di Belanda mengeluarkan sebuah strategi yang kemudian banyak orang-orang pribumi bisa mengenyam pendidikan, yaitu politik etis ketika," lanjut Fadli pada kesempatan yang sama.
Sebagai pahlawan perempuan pertama Indonesia, Fadli menyoroti pemikirannya yang tak lekat dari emansipasi.
"Kita lihat dari pemikiran dan pergolakan pemikirannya itu memberikan nuansa pada zaman itu, keinginan perempuan ingin juga mendapatkan, mengenyam pendidikan, mendapatkan kebebasan," cetusnya.
Sayangnya, Fadli menyebut masih minimnya pengakuan terhadap jasa perempuan.
"Sejak ada gelar-gelar pahlawan nasional hingga hari ini, jumlah pahlawan nasional perempuan ini baru 16 dibanding dengan jumlah pahlawan laki-laki yaitu 190. Jadi gap-nya masih terlalu jauh," katanya.
Demikian itu, "Kita merayakan hari ini, Hari Kartini, hari perjuangan dari perempuan Indonesia di dalam menghela perubahan; dan mudah-mudahan apa yang diinisiasi, diimpikan, dan dijadikan pemikiran-pemikiran oleh era Kartini bisa terus hidup di zaman sekarang oleh perempuan-perempuan di Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: