Ketua IDAI dr Piprim Dimutasi Mendadak: Sempat Mengira Hoaks, Pertanyakan Nasib Pasien dan Murid PPDS

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso ramai dibicarakan di media sosial usai dia diketahui mengalami mutasi penugasan dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) ke RS Fatmawati.-dok disway-
Di sisi lain, ia juga mengkhawatirkan imbas dari mutasi mendadak ini yang dapat berdampak pada pelayanan masyarakat dan nasib peserta didiknya di pendidikan subspesialis kardiologi anak.
Diungkapkannya bahwa ia sendiri merupakan dosen pendidikan klinis di FKUI RSCM yang mengemban amanah mendidik sejumlah calon konsultan jantung anak yang berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Sumatra Barat, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Solo, hingga Semarang dan Papua.
"Bagaimana nasib murid-murid saya kalau saya begitu saya, tiba-tiba, dimutasi secara paksa ke RS Fatmawati yang notabene ini bukan rumah sakit pendidikan," cetusnya.
BACA JUGA:Tanpa Biaya Admin! 2 Cara Transfer Saldo DANA ke Rekening Bank, Anti Ribet
BACA JUGA:SELAMAT! NIK KTP Kamu Terdaftar di DTSEN Penerima Bansos PKH, Bakal Cair Mei 2025
Terlebih, ketersediaan konsultan jantung anak saat ini masih jauh dari kebutuhan, yakni sekitar 70 dari 500 dokter konsultan anak.
"Jadi kalau mutasi ini tetap dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, saya kira ini akan kontraproduktif terhadap pencetakan konsultan-konsultan jantung anak di seluruh Indonesia."
Sedangkan apabila alasan mutasi demi memajukan layanan jantung anak di RS Fatmawati, bisa dilakukan dengan mekanisme pengampuan yang dilakukan oleh divisi kardiologi anak atau cara lain yang tidak perlu mengorbankan proses belajar anak didiknya.
BACA JUGA:Program Ibu Juara Dairy Champ, Berdayakan Perempuan untuk Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia
Piprim juga meminta maaf kepada para pasien yang selama ini dirawatnya karena tidak bisa memberikan layanan setelah ia dimutasi.
"Kepada pasien-pasien saya, apabila mutasi ini jadi dilakukan, saya mohon maaf tidak bisa lagi melayani putra-putri Bapak/Ibu sekalian."
Ia mengaku tetap bersikukuh menentang prosedur mutasi yang tidak sesuai dengan aturan tersebut dan mengancam akan mengundurkan diri sebagai ASN.
"Apabila kemudian tidak disetujui (pembatalan mutasi), saya memilih untuk mengundurkan diri dari ASN. Saya memilih apakah keluar atau pensiun dini dari ASN. Semoga ini tidak pernah terjadi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: