Walikota Bogor Ungkap Makanan MBG Mengandung Bakteri E.coli dan Salmonela, Jadi Biang Keracunan Ratusan Siswa
Wali Kota Bogor Dedie A.Rachim sudah menerima hasil laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Bogor dari pemeriksaan sisa makanan kejadian dugaan keracunan.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Wali Kota Bogor Dedie A.Rachim sudah menerima hasil laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota Bogor dari pemeriksaan sisa makanan kejadian dugaan keracunan.
Adapun, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel sisa makanan yakni nasi, telur, tahu, tumis toge, serta beberapa makanan lainnya selama kurang lebih empat hari, untuk hasilnya menunjukkan terdapat beberapa bahan-bahan yang mengandung bakteri e.coli dan salmonella.
"Bakteri e.coli dan salmonella ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa, mengakibatkan lebih dari 200 siswa terdampak," ucap Dedie A. Rachim dikutip website resmi kotabogor.go.id pada Rabu, 14 Mei 2025.
BACA JUGA:Kasus Garut Belum Selesai, Giliran Mortir Bikin Geger Bekasi! Tim Gegana Meluncur
BACA JUGA:Harga Suzuki Fronx Incar Gen Z, Mesin Teknologi Hybrid Super Irit Cicilan 2 Juta
Kemudian, untuk pemeriksaan tambahan lainnya berupa air dan pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa yang harus diperiksa lebih dalam, hasilnya belum diketahui.
Dari hasil pemeriksaan pada pelajar yang terdampak, Dedie menjelaskan bahwa ke depan peristiwa serupa tidak boleh terjadi lagi.
"Kita juga meminta mungkin SOP nya lebih diperketat lagi, dan mungkin juga pengawasan, jadi jangan kemudian dianggap sepele karena ini betul-betul menurut kami ini sesuatu yang sangat serius, mengingat saat terdampak adanya dugaan keracunan makanan, maka Pemerintah kota Bogor harus ikut serta terlibat terutama di penanganan medisnya," tegas Dedie.
BACA JUGA:Palmex Indonesia 2025 Resmi Dibuka, Dorong Kemitraan Kelapa Sawit Tanah Air
BACA JUGA:Detik-detik Truk Tangki Pertamina Tabrak 3 Ruko di Jaktim, Begini Nasib Pengemudi
Pasca kejadian tersebut, Pemkot Bogor mengeluarkan peringatan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk memastikan penanganan medis di Rumah sakit seluruh kota Bogor ini bisa ditangani oleh APBD Kota Bogor.
"Intinya ini jadi tanggung jawab kita bersama, ke depan harus kita perbaiki dan jangan sampai terjadi lagi, karena ini betul- betul harus menjadi perhatian kita bersama," tutur Dedie.
Saat ini, lanjut Dedie, masih ada siswa yang dirawat, namun jumlahnya terus menurun sebab kondisi para pelajar semakin membaik.
BACA JUGA:Akui Dekat dengan Sultan Brunei Selama 60 Tahun, Prabowo: Kalau Brunei Dicubit, Indonesia Merasakan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
