bannerdiswayaward

Pemprov Jabar-KKP MoU Proses Revitalisasi Tambak di Pantura, Tahap Pertama Ada 20 Ribu

Pemprov Jabar-KKP MoU Proses Revitalisasi Tambak di Pantura, Tahap Pertama Ada 20 Ribu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).-Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dengan adanya MoU tersebut, proses revitalisasi tambak 78 ribu hektare kurang produktif di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa akan segera dimulai.

BACA JUGA:Basarnas Pastikan Juliana Marins Tewas, Evakuasi Masih Terkendala Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Daftar Formasi dan Kuota Sekolah Kedinasan Tahun 2025, Buruan Cek Portal SSCASN

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan pada tahap pertama akan menyasar 20.413,25 hektare tambak yang berada di lahan milik pemerintah di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

Adapun rinciannya yaitu Bekasi seluas 8.188,49 Ha, di Karawang seluas 6.979,51 Ha, di Subang seluas 2.369,76 Ha, dan di Indramayu seluas 2.875,48 Ha.

Trenggono meyakini proses revitalisasi ini bisa menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja.

"Sesuai yang disampaikan pak Presiden di Jawa Barat akan dibangun 20.000 ha. Ini akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang," ujarnya dalam penandatanganan nota kesepakatan revitalisasi tambak pantura dengan Gubernur Jawa Barat, di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.

BACA JUGA:Cegah Bangunan Liar, Dedi Mulyadi Gandeng TNI AL, Jaga Bantaran Sungai di Jawa Barat

BACA JUGA:Lewat MH Soccer Academy, Dedikasi Markus Horison Untuk Sepakbola Indonesia

Ia menjelaskan Jawa Barat dipilih sebagai model karena dinilai siap dan punya kepemimpinan kuat.

"Alhamdulillah dengan Pak Gubernur Jawa Barat ini saya punya keyakinan, karena di jalur Pantura-nya ini juga sangat luar biasa kerasnya. Tapi dengan contoh Jawa Barat, saya punya keyakinan kita akan bisa membenahi ini dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan pentingnya merubah perspektif masyarakat terhadap laut.

"Laut itu adalah kekayaan alam Indonesia yang paling besar. Tetapi sampai hari ini, fokus berpikir kita masih di darat. Masih berputar cari rejeki di darat dan hampir melepaskan laut yang luas," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads