bannerdiswayaward

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Biaya Berobat Termahal, BPJS Kesehatan Habiskan Rp19,2 Triliun

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Biaya Berobat Termahal, BPJS Kesehatan Habiskan Rp19,2 Triliun

Direktur BPJS Kesehatan Ghufron Mukti -Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Penyakit jantung kembali menegaskan posisinya sebagai "juara" dalam menyerap biaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merilis data terbaru, menunjukkan bahwa pembiayaan untuk layanan penyakit jantung sepanjang tahun 2024 menembus angka fantastis Rp19,25 triliun.

Angka ini menjadikan penyakit jantung sebagai penyakit katastropik dengan beban biaya termahal yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, jauh mengungguli penyakit berbiaya tinggi lainnya.

BACA JUGA:Gaduh Soal Prabowo Izinkan RS Asing, Kemenkes: Ini Bukan Masalah

BACA JUGA:Cerita Para Nakes Berjuang di Lautan Demi Nyawa, Operasi Pasien Meski Kapal Dihantam Ombak

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam paparan kinerja lembaga baru-baru ini.

"Penyakit jantung masih menjadi yang pertama, dengan 22,5 juta kasus yang kami layani, biayanya mencapai Rp19,25 triliun," ujar Ghufron di Jakarta, dikutip Rabu 16 Juli 2025

Total biaya untuk delapan penyakit katastropik—yang mencakup jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, talasemia, leukemia, dan sirosis hepatitis mencapai Rp37,28 triliun pada tahun 2024.

Ini berarti, lebih dari separuh anggaran penyakit katastropik dialokasikan untuk penanganan penyakit jantung saja.

Sebagai perbandingan, penyakit kanker berada di urutan kedua dengan biaya Rp6,48 triliun untuk 4,2 juta kasus, diikuti oleh stroke yang memakan biaya Rp5,81 triliun untuk 3,8 juta kasus.

BACA JUGA:Promo Clinic: Penawaran Diskon Terbaik untuk Medical Check Up di Blibli

BACA JUGA:Waduh! Cuma 4,7% Warga Jakarta yang Cukup Makan Buah dan Sayur, Mayoritas Juga Malas Gerak

Mengapa Biaya Penyakit Jantung Sangat Tinggi?

Tingginya biaya penanganan penyakit jantung tidak terlepas dari beberapa faktor utama.

Dari sisi medis, penanganan penyakit jantung seringkali memerlukan intervensi teknologi canggih, tindakan medis yang kompleks, serta perawatan jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads