Presiden Prabowo: Kejahatan Ekonomi Beras Oplosan Bikin Kerugian Negara Capai Rp100 Triliun Setiap Tahun
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkap praktik curang dalam perdagangan beras oplosan yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 100 triliun setiap tahun-disway.id/Bianca Khairunnisa-
“Beras, jagung, minyak goreng, semua itu penting. Jadi ini perintah konstitusi. Bukan kemauan Prabowo,” ucapnya.
Ia telah memerintahkan Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut dan menindak tegas seluruh pelaku.
Kapolri dan Satgas Pangan Sudah Bergerak
BACA JUGA:Menkum Soal Eks Marinir Satria yang Jadi Tentara Negara Asing: Otomatis Hilang Kewarganegaraan!
BACA JUGA:Prabowo Tetapkan 219 Program Strategis Nasional di 2026, 7 Proyek Baru Jadi Sorotan
Menanggapi arahan Presiden, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa jajarannya sudah bergerak sejak Selasa 22 Juli 2025, dan akan segera menyampaikan perkembangan awal.
“Tim Satgas Pangan Polri sudah bergerak. Nantinya akan kami rilis hasil awalnya,” ujar Kapolri di Jakarta.
Satgas tersebut dipimpin oleh Brigjen Pol Helfi Assegaf, dan telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini sejak beberapa waktu lalu.
Kementerian dan DPR Desak Tindakan Tegas
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga menyatakan akan menggelar rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait pada Jumat 25 Juli 2025 untuk membahas penanganan kasus ini secara menyeluruh.
BACA JUGA:Sri Mulyani Ungkap Fokus Prabowo pada Deregulasi dan Iklim Usaha
BACA JUGA:PHK Tembus 42.385! Sritex Disebut Biang Lonjakan, Kemnaker Buka Suara
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, meminta pemerintah untuk mengumumkan secara terbuka nama-nama perusahaan yang terlibat.
“Jangan ditutup-tutupi, apalagi jika pelakunya perusahaan besar. Ini menyangkut bahan pokok yang vital,” ujarnya.
Daniel juga meminta agar penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk pencabutan izin usaha bagi perusahaan yang terbukti bersalah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
