bannerdiswayaward

Mungkinkah Bitcoin Tembus US$200.000 ditengah Penurunan Harga?

Mungkinkah Bitcoin Tembus US$200.000 ditengah Penurunan Harga?

JAKARTA, DISWAY.ID - Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa minggu kebelakang membuat para investor terus mengamati pergerakan.

Setelah mengalami reli mencapai ATH baru US$123.000, dan kemudian melandai, kini Bitcoin kembali mengalami penurunan hingga US$115.000.

Namun harga Bitcoin terkini mencapai Rp 1.923.409.957 atau US$117.623 artinya Bitcoin kembali merangkak naik. Namun beberapa analisa masih memproyeksikan bahwa harga Bitcoin akan tembus US$200.000 pada akhir tahun.

Terdapat beberapa aplikasi crypto Indonesia yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak.
BACA JUGA:Mengenal Whitepaper Bitcoin, Dasar Revolusi Cryptocurrency yang Mengubah Dunia!

Kondisi yang dialami oleh Bitcoin ini, tentunya sedikit banyak mempengaruhi mata uang kripto lainnya. Karena itulah pergerakan harga Bitcoin tak pernah lepas dari pengamatan para analis dan trader professional. Beberapa analis Bitcoin masih ada yang optimis dan pesimis jika Bitcoin akan mampu menembus US$200.000 pada akhirnya tahun. 

Walaupun harga Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam beberapa minggu terakhir, para investor besar yang disebut whale tetap mempertahankan keyakinan mereka.

Sebaliknya, tindakan mereka di pasar derivatif menunjukkan harapan tinggi bahwa tren positif pasar akan terus berlanjut.

Berdasarkan data dari Deribit, whale ini mengimplementasikan strategi opsi kompleks berharga US$23,7 juta, setara dengan Rp 386 miliar, yang disebut bull call spread.

BACA JUGA:Efek Perang Israel-Iran Terhadap Harga Bitcoin dan Crypto

Strategi ini mencakup pembelian 3.500 kontrak opsi call atas Bitcoin pada harga US$140.000 dan penjualan 3.500 kontrak opsi call pada tingkat harga US$200.000, dengan semua kontrak akan kadaluarsa pada bulan Desember 2025.

Strategi ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan jika harga BTC naik dan berada di antara kedua tingkat tersebut, dengan keuntungan maksimal dicapai jika BTC berakhir pada atau di atas US$200.000 saat jatuh tempo. 

Namun, dengan struktur spread ini, kerugian yang mungkin terjadi terbatas pada biaya awal saja. Call spread untuk Desember dengan target US$140.000 sampai US$200.000 menjadi yang paling banyak diperdagangkan.

Dengan pembelian volatilitas tersirat rendah di US$140.000 yang dibiayai oleh volatilitas tersirat tinggi di US$200.000. Bahkan mereka menambahkan bahwa posisi ini merupakan spekulasi serius mengenai kemungkinan Bitcoin mencapai rekor baru dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Investor Khawatir Konflik Iran vs Israel Menyebar, Harga Bitcoin Jadi Ambruk!

Bitcoin Perlu Bertahan di Atas US$115.000

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads