bannerdiswayaward

Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia SEA Games 2025, Bung Towel: Pilihan Menpora atau PSSI?

Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia SEA Games 2025, Bung Towel: Pilihan Menpora atau PSSI?

Penunjukan Indra Safri sebagai pelatih Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2025 baru-baru ini menuai banyak reaksi, termasuk pengamat sepak bola, Tommy Welly atau akrab dipanggil Bung Towel-Tangkapan Layar YouTube@GOCEK BUNGTOWEL-

Seperti pada Gerard Vanenberg yang dipilih menjadi pelatih U-23 setelah menjadi asisten pelatih di timnas senior.

Pola yang sama seharusnya bisa diterapkan untuk Timnas Indonesia di SEA Games.

Namun, kenyataannya, justru Indra Sjafri yang dipilih meski sebelumnya tidak menunjukkan performa terbaik dengan Timnas Indonesia U-20.

BACA JUGA:Jersey Baru Persipura Diperkenalkan, Bawa Semangat dan Budaya Papua

BACA JUGA:Langkah Maju PSSI: Ayu Rahimainita Jadi Wanita Pertama yang Direkrut FIFA

Lebih jauh lagi, jika Gerard Vanenberg gagal di Piala AFF U-23, menurut Bung Towel, itu terlalu prematur.

Meski Timnas Indonesia U-23 hanya meraih posisi runner-up di AFF U-23 2023, pencapaian tersebut sudah cukup baik mengingat hanya ada waktu persiapan singkat, sekitar satu bulan.

Bandingkan dengan pelatih seperti Shin Tae-yong, yang meski gagal di AFF U-23 2023, malah mendapatkan kontrak tiga tahun lebih lanjut.

Sebagai pengamat, Bung Towel mengaku tidak ingin berasumsi bahwa faktor lain selain prestasi sepak bola turut mempengaruhi keputusan ini.

Namun, tidak bisa menutup mata bahwa ada koneksi kuat antara Indra Sjafri dan beberapa pihak penting di dalam federasi, seperti Ratu Tisha Wakil Ketua Umum PSSI dan tenaga ahli Menpora.

BACA JUGA:Dua Gol Kelas Dunia Lamine Yamal Hantarkan Barcelona Bungkam FC Seoul

BACA JUGA:INI yang Bikin Liverpool dan Barcelona Kepincut Giovanni Leoni: Fabio Cannavaro Baru Telah Lahir

Ratu Tisha adalah salah satu pihak yang mengklaim bahwa Indra Sjafri merupakan Direktur Teknik PSSI pada awal Juli 2025.

"Menurut saya, adanya keterkaitan sosial dan politik seperti ini cukup mempengaruhi dinamika kepelatihan," ucap pria asal Bandung tersebut.

Sikap yang terlalu cepat dalam memberi label pada seorang pelatih sebagai "pahlawan" seharusnya perlu dihindari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads