Pantau Tumbuh Kembang Anak, Kemenkes Akan Adopsi Sistem Rapor Kesehatan dari Skandinavia
Rapor kesehatan ini akan berisi data lengkap, termasuk catatan imunisasi, status gizi, hasil pemeriksaan fisik, hingga perkembangan psikomotorik anak. -Disway/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana meluncurkan rapor Kesehatan anak, sebuah inisiatif yang terinspirasi dari sistem yang sukses diterapkan di negara-negara Skandinavia.
Rapor ini akan menjadi dokumen komprehensif yang mencatat seluruh riwayat kesehatan dan perkembangan anak, mulai dari lahir hingga usia remaja.
BACA JUGA:Kejagung Sita Harta Diduga Milik Riza Chalid, Mata Uang Asing Hingga Mobil Mewah Mini Cooper
BACA JUGA:PSSI Rilis 30 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan 2025, Ada 3 Nama Diaspora
Rencana ini diumumkan oleh Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan Asnawi Abdullah, dalam sebuah konferensi pers.
Menurutnya, rapor kesehatan anak ini akan menjadi alat penting untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan pemantauan tumbuh kembang yang optimal.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa punya rapor seperti itu. Selesai sekolah ada rapor akademik, tetapi juga kita memiliki rapor kesehatan,” ujarnya kepada awak media, Senin 4 Agustus 2025.
BACA JUGA:Bareskrim Umumkan 3 Tersangka Baru Kasus Beras Oplosan Tak Sesuai Standar Mutu
BACA JUGA:Rasakan Imajinasi Fashion Masa Depan di Melissa Futura Pop-Up Experience
"Dengan program seperti ini, akan melahirkan anak-anak Indonesia yang sehat dan membangun bangsa kita lebih baik di masa mendatang,” katanya.
Memantau Lebih Dini dan Terintegrasi
Rapor kesehatan ini akan berisi data lengkap, termasuk catatan imunisasi, status gizi, hasil pemeriksaan fisik, hingga perkembangan psikomotorik anak.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini potensi masalah kesehatan atau keterlambatan tumbuh kembang.
"Dengan rapor ini, kita bisa melihat pola kesehatan anak sejak dini. Jika ada indikasi stunting, masalah gizi, atau masalah perkembangan lainnya, kita bisa segera melakukan intervensi," jelas Asnawi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: