Kemenperin: Industri Pengolahan Nonmigas Tetap Jadi Tulang Punggung Ekspor RI di Tengah Tekanan Global
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan capaian ini sendiri menjadi bukti bahwa daya tahan industri manufaktur dalam menghadapi dinamika global tidak bisa diremehkan-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Di tengah tekanan ekonomi global yang masih berlanjut, industri pengolahan nonmigas kembali menunjukkan daya tahannya sebagai penopang utama ekspor nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2025, sektor ini menyumbang 72,55 persen dari total ekspor Indonesia, dengan nilai mencapai USD 13,22 miliar.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan capaian ini sendiri menjadi bukti, bahwa daya tahan industri manufaktur dalam menghadapi dinamika global tidak bisa diremehkan.
BACA JUGA:Ini Syarat Program Pemagangan 2025, Magang Nasional Digaji Pemerintah
BACA JUGA:Berebut Bangku Sekolah Negeri, Survei Ungkap Mana Lebih Baik SPMB daripada PPDB
"Kontribusi lebih dari 70 persen membuktikan bahwa industri pengolahan nonmigas adalah mesin utama ekspor nasional dan penyumbang devisa terbesar bagi perekonomian kita," tutur Menperin Agus kepada media secara daring, pada Jumat 3 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Agus juga menambahkan bahwa data tersebut juga menyebutkan bahwa impor bahan baku dan penolong bagi industri pengolahan nonmigas pada Agustus 2025 mencapai USD 11,35 miliar, atau sekitar 74,5 persen dari total impor nasional.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa impor masih didominasi bahan baku yang digunakan untuk menjaga keberlanjutan produksi industri domestik.
"Komposisi impor bahan baku yang tinggi adalah indikasi positif, karena sebagian besar impor kita bukan untuk konsumsi akhir, melainkan untuk mendukung keberlangsungan produksi dan ekspor industri dalam negeri," jelas Menperin Agus.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Soal Kritikan Harga Gas LPG 3 Kg: Sedang Saya Pelajari Datanya
BACA JUGA:Harapan Ibu Tunggal Hamil di Tangsel Soal MBG: Sedih Dengar Pihak Minta Program Disetop
Hilirisasi dan Subtitusi Impor untuk Nilai Tambah Industri
Sementara itu, Agus juga menambahkan bahwa hingga saat ini, pemerintah masih terus berupaya meningkatkan nilai tambah industri nasional dengan mendorong hilirisasi dan substitusi impor.
Dalam hal ini, dirinya menjelaskan bahwa Kemenperin juga berkomitmen memperkuat kerja sama internasional untuk memperluas akses pasar, sekaligus menjaga iklim usaha yang kondusif bagi investasi industri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: