Ribuan Anak Keracunan MBG, Pakar: Ini Bukan Sekadar Salah di Dapur!
Ilustrasi: seorang siswi kejang-kejang usai santap MBG di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat.-Jabar Ekspres/Suwitno-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pakar angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, dirinya sendiri menilai bahwa langkah pembekuan ini belum sepenuhnya efektif.
Pasalnya, pembekuan ini tidak serta merta mengembalikan rasa aman masyarakat.
"Yang harus dibetulkan adalah desain kebijakan dan SOP besar, kontrak, data, struktur pengawasan, serta arsitektur kelembagaan agar MBG kembali dipercaya dan benar-benar menghadirkan makan bergizi yang aman," pungkas Achmad ketika dihubungi oleh Disway, pada Selasa 7 Oktober 2025.
BACA JUGA:Korban Keracunan MBG Bertambah, Menkes Budi Gunadi Beberkan Temuan Terbaru
Lebih lanjut, Achmad juga menambahkan bahwa kasus keracunan masif yang berulang ini sendiri juga tidak bisa dipandang sebagai kelalaian dapur semata, namun juga melibatkan faktor kelalaian individu.
"Insentif kontrak saat ini terlalu menekankan volume dan harga, bukan keselamatan. Ketika penyedia SPPG dikejar banyaknya porsi dan rendahnya biaya, tiga hal tak kasatmata, suhu, waktu simpan, dan sanitasi, cenderung dikompromikan padahal di situlah benteng terakhir melawan kontaminasi," jelas Achmad.
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa dari segi struktur pengawasan sendiri, masih belum ada satu komando operasional yang memegang keputusan cepat di antara Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, BPOM, pemerintah daerah, sekolah, dan SPPG.
"Pergantian tenaga juru masak/handler yang tinggi tanpa lisensi periodik membuat pengetahuan tentang titik kendali kritis sering berhenti di ruang pelatihan, bukan hidup di dapur," pungkas Achmad.
BACA JUGA:Ikatan Pedagang Pasar Dukung MBG: Program Mulia Presiden Prabowo
Perbaikan Kinerja dan Standar Operasional Sangat Diperlukan
Sebelumnya dalam merespon sejumlah masalah yang muncul, termasuk kasus keracunan di beberapa SPPG, Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Chandra Tirta Wijaya menekankan perlunya perbaikan kinerja dan standar operasional di setiap dapur MBG.
Selain itu, Chandra juga turut mengingatkan agar mitra memperhatikan kebersihan, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan.
“Kami menghimbau rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi. BGN menilai MBG Kadin sebagai salah satu pelaksanaan terbaik, sehingga harus dijaga agar program ini tetap sehat, bermanfaat, dan berkelanjutan,” tegas Chandra.
BACA JUGA:Dosen UGM Soroti Keracunan Massal MBG: Dipicu Bahan Baku dan Alat Masak yang Tak Higienis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
