Wamensesneg Ungkap Ada Kekuatan yang Sengaja Melemahkan Ketahanan Pangan Nasional
Menurutnya, lebih dari 300 produk peraturan pemerintahan telah diterbitkan dalam satu tahun ini untuk membongkar hambatan struktural yang membuat Indonesia tergantung impor, termasuk dalam sektor energi-Disway/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Wamensesneg Juri Ardiantoro menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menjadikan isu kedaulatan pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam satu tahun pertama pemerintahannya.
"Pak Prabowo itu punya kebijakan untuk kedaulatan pangan dan air. Jadi, kalau kita mau menjadi negara maju, maka kita harus segera menyetop impor pangan. Kita harus suasembada pangan," kata Juri dalam diskusi di Jakarta Selatan, Senin 13 Oktober 2025.
BACA JUGA:Lynk Quarto Sepatu Pendek untuk Pendaki Cepat dan Pencinta Trail Running dari OutdoorPro
BACA JUGA:DPR RI Siapkan Aplikasi Pemantau Dana Reses, Publik Bisa Lihat Kegiatan Anggota Dewan
Ia mengungkapkan bahwa selama ini ada kekuatan yang sengaja melemahkan ketahanan pangan nasional.
"Memang ada usaha-usaha untuk membuat kita lemah dan membuat kita tergantung dengan negara lain. Maka isu kedaulatan menjadi penting," ungkapnya.
Menurutnya, lebih dari 300 produk peraturan pemerintahan telah diterbitkan dalam satu tahun ini untuk membongkar hambatan struktural yang membuat Indonesia tergantung impor, termasuk dalam sektor energi
BACA JUGA:Ketua KPK Sebut Pasal Pencucian Uang dan Tipikor Beri Efek Jera Bagi Pengemplang Pajak
BACA JUGA:Menlu Sugiono Bantah Kabar Presiden Prabowo Akan Kunjungi Israel
"Hilirisasi bagian dari cara kita memutus hambatan-hambatan yang membuat kita punya ketergantungan dengan negara-negara lain," tegasnya.
Selain itu, Ia menekankan pentingnya pendekatan politik persatuan yang diusung Presiden Prabowo.
"Politik bagi Pak Prabowo sepanjang yang saya pahami adalah politik yang mungkin kalau boleh disingkatin politik yang berdampak," ujar Juri
Ia menegaskan bahwa Prabowo tidak sekadar membangun politik untuk kekuasaan, melainkan menjadikannya alat perjuangan bagi kepentingan rakyat.
Hal ini tercermin dalam komposisi kabinet yang tidak hanya diisi oleh pendukung saat Pilpres, melainkan juga dari kelompok yang sebelumnya merupakan lawan politik
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: