bannerdiswayaward

8 Juta Perempuan Susah Minum Tablet Tambah Darah Atasi Anemia, Sekarang Ada Bentuk Gummy

8 Juta Perempuan Susah Minum Tablet Tambah Darah Atasi Anemia, Sekarang Ada Bentuk Gummy

Dari 12 juta remaja perempuan di Indonesia yang terkena anemia, tercatat lebih dari 8 juta di antaranya enggan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID – Dari 12 juta remaja perempuan di Indonesia yang terkena anemia, tercatat lebih dari 8 juta di antaranya enggan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

Padahal, kebiasaan sederhana ini sangat penting untuk mencegah anemia, kondisi kekurangan hemoglobin yang menyebabkan tubuh lemas, pucat, sulit konsentrasi, bahkan pingsan.

“Remaja itu banyak yang tidak mau minum tablet tambah darah karena rasanya tidak enak. Ada rasa besi yang membuat mual dan ingin muntah,” ujar Adelia Theresia, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health.

BACA JUGA:Sakatonik Activ Gummy: Cara Enak Lawan Anemia, Minum Tablet Tambah Darah Gak Perlu Eneg Lagi!

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia di kalangan perempuan masih tinggi.

Sekitar 32 persen perempuan usia 15–24 tahun atau 3–4 dari 10 remaja mengalami anemia.

Angkanya bahkan meningkat pada ibu hamil, di mana 1 dari 2 (48,9 persen) mengalami kekurangan darah.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Anemia, Danone SN Indonesia Dukung Transformasi Kesehatan Anak Indonesia

Kenapa Perempuan Lebih Rentan Anemia?

Menurut dr. Rovy Pratama, MBA, perempuan memiliki tiga dari empat penyebab utama seseorang mengalami anemia.

“Pertama, asupan zat besi kurang atau penyerapannya terganggu. Banyak yang makan cukup tapi minum kopi atau teh setelah makan, sehingga zat besinya tidak terserap. Kedua, kehilangan darah, seperti saat menstruasi atau luka di lambung. Ketiga, pola hidup modern yang tanpa sadar meningkatkan risiko anemia,” jelasnya.

Gaya hidup minum kopi atau matcha berlebihan juga memengaruhi penyerapan zat besi.

Akibatnya, banyak perempuan usia muda mengalami gejala seperti cepat lelah, lesu, wajah pucat, kuku rapuh, dan rambut rontok.

“Kalau kadar hemoglobin (Hb) turun di bawah 12, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan. Idealnya, cek kesehatan dilakukan rutin minimal setahun sekali,” tambah dr. Rovy.

BACA JUGA:Penderita Penyakit Ginjal Kronis Rentan Kena Komplikasi Anemia, Ahli Beri Solusi Terapi Inovatif

Suplemen Zat Besi dalam Bentuk Gummy

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads