bannerdiswayaward

Darurat Militer, Presiden Madagaskar Kabur ke Lokasi Rahasia Demi Selamatkan Nyawanya

Darurat Militer, Presiden Madagaskar Kabur ke Lokasi Rahasia Demi Selamatkan Nyawanya

Presiden Madagaskar ketakutan setelah status darurat pemberontakan Militer terjadi di negaranya. --The Guardian

Dalam pidatonya, Rajoelina menyerukan dialog “untuk mencari jalan keluar dari situasi ini” dan menegaskan bahwa konstitusi harus dihormati.

Ia tidak menjelaskan bagaimana caranya meninggalkan Madagaskar atau di mana keberadaannya sekarang.

Namun, sebuah laporan menyebutkan ia dibawa keluar dari negara itu menggunakan pesawat militer Prancis.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Madagaskar merupakan bekas koloni Prancis, dan Rajoelina disebut-sebut memiliki kewarganegaraan Prancis, hal yang telah lama menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga Madagaskar.

BACA JUGA: Akademisi: Keracunan Massal MBG Erat Kaitannya Disebabkan Campur Tangan Militer!

Awal Muka Kerusuhan

Protes anti-pemerintah dimulai pada 25 September, dipicu oleh pemadaman air dan listrik berkepanjangan, namun berkembang menjadi gelombang ketidakpuasan luas terhadap Rajoelina dan pemerintahannya.

Ini menjadi kerusuhan politik terbesar di negara berpenduduk 31 juta jiwa di pesisir timur Afrika itu sejak Rajoelina sendiri pertama kali naik ke tampuk kekuasaan lewat kudeta militer pada tahun 2009.

Menariknya, unit elit CAPSAT yang kini memberontak adalah unit yang sama yang dulu membantu Rajoelina merebut kekuasaan pada tahun 2009.

BACA JUGA:Wanti-wanti Eskalasi Agresi Rusia, 20.000 Warga Polandia Sukarela Ikut Pelatihan Militer

Rajoelina belum menyebut siapa dalang di balik percobaan kudeta tersebut.

Namun, unit CAPSAT mengklaim kini menguasai seluruh angkatan bersenjata Madagaskar dan telah mengangkat seorang perwira baru sebagai pimpinan militer, yang diterima oleh Menteri Pertahanan di saat ketiadaan Rajoelina.

Unit CAPSAT tampaknya berada dalam posisi berkuasa dan didukung oleh unit militer lainnya, termasuk pasukan keamanan gendarmerie.

Komandan CAPSAT, Kolonel Michael Randrianirina, mengatakan bahwa tentara menanggapi seruan rakyat, namun membantah telah melakukan kudeta.

Berbicara di markas besar militer pada Minggu, ia menyampaikan kepada wartawan bahwa rakyat Madagaskar yang akan menentukan langkah selanjutnya, termasuk apakah Rajoelina akan turun dari jabatan dan kapan pemilu baru digelar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads