Dari Bekasi ke Palestina, Qudwah Indonesia Teguhkan Aksi Kemanusiaan Lewat Collaboration Summit 2.0

Dari Bekasi ke Palestina, Qudwah Indonesia Teguhkan Aksi Kemanusiaan Lewat Collaboration Summit 2.0

Presiden Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim (kiri)---Dok. Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Memasuki usia delapan tahun kiprahnya, Qudwah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sinergi kemanusiaan melalui penyelenggaraan Collaboration Summit 2.0.

Forum strategis ini mempertemukan berbagai lembaga kemanusiaan, mitra, dan pemangku kepentingan lintas sektor untuk membangun kerja sama berkelanjutan yang berdampak bagi umat dan kemanusiaan global.

Acara yang berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025, di Grand Ballroom Four Points by Sheraton Bekasi ini mengusung tema “Collaborative Strengthening: Accelerate Institutions, Expanding Impact for Humanity and the Ummah.”

BACA JUGA:PBNU: Selama Rakyat Palestina Masih Dijajah, Kita Tak Boleh Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kolaborasi Jadi Fondasi Penguatan Lembaga

Presiden Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim, menegaskan bahwa kolaborasi adalah fondasi utama agar lembaga kemanusiaan mampu bertahan dan berkembang di tengah berbagai tantangan global.

“Melalui Collaboration Summit 2.0, kami ingin memperkuat semangat pengembangan kelembagaan, memperluas jangkauan program, serta membangun penghimpunan yang lebih kolaboratif. Kolaborasi adalah kunci agar setiap lembaga bisa berdaya secara berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi kemanusiaan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi atas delapan tahun perjalanan Qudwah Indonesia dalam menebar manfaat bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

BACA JUGA:Yusril: Kalau Israel Mau Bertanding di Kejuaraan Senam Dunia Jakarta, Akui Kedaulatan Palestina Dulu!

Tokoh dan Lembaga Kemanusiaan Berpartisipasi

Forum tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain CEO Rumah Zakat, CEO Laznas Dewan Dakwah, CEO Laznas Yakesma, Presiden Laznas LMI, serta Ketua MUI Bidang Luar Negeri dan Wali Kota Bekasi. Turut hadir pula aktivis kemanusiaan Abdillah Onim dan perwakilan lembaga internasional dari Turki, Yaman, Palestina, dan Malaysia.

Keberagaman peserta ini menandai komitmen Qudwah Indonesia sebagai motor penggerak kolaborasi lintas lembaga dalam memperluas dampak gerakan kemanusiaan.

Agenda dan Penghargaan Kolaboratif

Beberapa agenda penting turut digelar dalam forum tersebut, di antaranya Public Expose 8 Tahun Qudwah Indonesia & Program Expose 2026, serta The Collaborative Synergy Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh, donatur, dan mitra yang memiliki kontribusi besar dalam memperkuat kolaborasi dan aksi sosial.

Selain memperluas jejaring, forum ini juga menjadi ajang berbagi strategi, sosialisasi program kemanusiaan Qudwah Indonesia tahun 2026, serta membahas arah baru gerakan filantropi di era tantangan global yang terus berkembang.

BACA JUGA:Istana: Produksi Mobil Maung Dikebut, Pemerintah Gelar Rapat Bahas Status PSN Malam Ini

Komitmen untuk Aksi Nyata di Wilayah Krisis

Dalam paparannya, Lukman juga menyoroti peran Qudwah Indonesia di wilayah-wilayah krisis, salah satunya Palestina. Dalam dua tahun terakhir, tim Qudwah tercatat menyalurkan bantuan kemanusiaan dua hingga tiga kali setiap tahun, mencakup paket makanan, obat-obatan, air bersih, serta kebutuhan bagi bayi dan perempuan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads