Petakan Literasi Keagamaan, 13.600 Siswa SD Ikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama 2025
Sebanyak 13.600 dari 16.376.085 siswa muslim Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia mengikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) 2025.-Dok.Kemenag-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Sebanyak 13.600 dari 16.376.085 siswa muslim Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia mengikuti Asesmen Nasional Literasi Dasar Beragama (ANLDB) 2025.
ANLDB bagi siswa dilaksanakan serentak secara nasional dengan rentang waktu 18 – 21 November 2025.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa ANLDB menjadi instrumen penting dalam menilai keterpaduan antara pengetahuan, praktik ibadah, dan sikap keagamaan siswa.
BACA JUGA:Kemenhaj RI Dorong UMKM Lokal dalam Pemenuhan Konsumsi Haji 2026
BACA JUGA:Program 'SMK Go Global' Tak Batasi Usia, Cak Imin: Lulusan SMP, SMA, dan Umum Boleh Daftar
Selain itu, menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama dalam memetakan tingkat literasi keagamaan peserta didik sejak dini.
“Asesmen ini tidak sekadar mengukur kemampuan kognitif, tetapi juga menilai dimensi spiritual dan sosial-keagamaan. Tujuannya agar pendidikan agama benar-benar membentuk karakter dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama,” ujar Amien di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Menurut Amien, asesmen literasi dasar beragama merupakan bagian dari mendorong pembiasaan praktik keagamaan dan sikap sosial-keagamaan yang seimbang antara pengetahuan, pengamalan, dan akhlak.
“Kita ingin memastikan bahwa pendidikan agama menjadi ruang tumbuhnya nalar keberagamaan yang toleran, terbuka, dan berkeadaban. Inilah wajah pendidikan agama yang menyejukkan dan relevan dengan semangat kebangsaan,” tambahnya.
BACA JUGA:Aturan Turunan KUHAP Dikebut, Pemerintah Segera Garap RUU Perampasan Aset
BACA JUGA:Menkum: Polisi yang Duduki Jabatan Sipil Tak Perlu Mundur Meski MK Sudah Melarang
Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menegaskan bahwa pelaksanaan ANLDB dilakukan secara nasional mengukur tingkat literasi dasar keagamaan siswa SD/SDLB secara objektif dan menyeluruh mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Dikatakan Munir, Siswa yang mengikuti asesmen merupakan data sampling siswa SD yang mengikiti asesmen berasal dari 34 provinsi 136 kabupaten/kota 680 SD dengan jumlah 20 siswa kelas 5 pada setiap SD yang dipilih secara acak melalui sistem.
“Kegiatan ini melibatkan siswa SD kelas 5 yang terpilih secara sampling. Dengan demikian, hasil asesmen dapat menjadi dasar pemetaan kompetensi literasi keagamaan yang objektif dan representatif,” jelas Munir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
