Mencekam! Aceh Tamiang Gelap Gulita Bak Kota Zombie, Warga Bertahan Hidup dari Genangan Banjir

JAKARTA, DISWAY.ID - Banjir bandang yang melanda Aceh Tamiang meninggalkan kerusakan luar biasa dan menjadikan wilayah tersebut sebagai kawasan terdampak paling parah dalam bencana kali ini.

Puluhan rumah warga hancur berantakan, sementara beberapa desa dilaporkan rata dengan tanah akibat derasnya arus air yang membawa lumpur dan material kayu.

Tidak hanya bangunan yang ambruk, ratusan ternak seperti sapi dan kambing ditemukan mati tergeletak di jalan dan area permukiman.

Sejumlah korban jiwa juga masih belum ditemukan karena diduga tertimbun lumpur tebal di berbagai titik.

BACA JUGA:Polda Aceh Terjunkan Nakes dan Kirim Bantuan 348 Kg untuk Korban Banjir Aceh Tamiang

Kondisi ini membuat proses evakuasi dan pencarian korban berjalan lambat dan penuh risiko.

Ketika malam tiba, suasana Aceh Tamiang berubah menjadi wilayah yang gelap gulita dan mencekam. Tidak ada listrik, tidak ada akses komunikasi, dan tidak ada sumber air bersih.

Salah seorang warga yang berhasil selamat, Arif menggambarkan situasi di desanya bak 'kota zombie'.

Hal itu karena tidak ada tanda-tanda kehidupan selain suara reruntuhan dan aliran air yang terus bergemuruh.

BACA JUGA:Wamenhaj Dahnil Anzar Simanjuntak Bersama Pengurus Besar Matahari Pagi Indonesia Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Aceh Tamiang

Selama delapan hari, warga terisolasi total dari dunia luar. Tidak ada jaringan telepon, tidak ada pasokan makanan, dan tidak ada air layak konsumsi.

Banyak keluarga terpaksa meminum air genangan banjir demi bertahan hidup di tengah keterbatasan yang ekstrem.

Situasi krisis ini membuat kesehatan warga semakin terancam, terutama anak-anak dan lansia.

Kerusakan yang begitu parah menyebabkan akses menuju lokasi sangat sulit dijangkau. Jalur darat terputus, jembatan roboh, dan sebagian besar jalan tertutup lumpur tebal. 

Sumber: