Hujan Lebat Ancam Sumatera Utara di Tengah Penanganan Korban Bencana, BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Sumatera dan Jawa

Hujan Lebat Ancam Sumatera Utara di Tengah Penanganan Korban Bencana, BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Sumatera dan Jawa

--BNPB

JAKARTA, DISWAY.IDHujan lebat ancam Sumatera Utara di tengah penanganan korban bencana, di mana hal ini disampaikan oleh pihak BMKG yang mengungkap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Sumatera dan Jawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa terdapat potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia akibat hujan lebat yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Bencana ini menurut BMKG masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sumatera pada periode 8-11 Desember 2025.

Wilayah Sumatera yang berpotensi diguyur hujan lebat pada periode tersebut seperti di Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Lampung dan Jambi.

Selain di wilayah Sumatera, cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Papua Pegunungan.

BACA JUGA:Pasar IHSG Anteng Hari Ini, 4 Saham Terpantau Mulus

BACA JUGA:Target Baru! Simon Tahamata Terbang ke Italia, Keputusan Besar Timnas Indonesia Bakal Terjadi

"Pada 8–11 Desember 2025, hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Papua Pegunungan," kata Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani dalam keterangannya dikutip Selasa, 9 Desember 2025.

Andri melanjutkan, peluang angin kencang juga muncul di beberapa wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara, serta mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap melakukan langkah antisipatif sederhana.

Saat hujan turun, cukup hindari area yang berisiko seperti bawah pohon atau bangunan yang rapuh, tetap waspada saat berkendara, dan pastikan aliran air di lingkungan tidak tersumbat.

"Sikap waspada tanpa panik sangat membantu,” ujarnya.

Sementara, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memaparkan, dinamika atmosfer berskala global, regional, dan lokal yang tengah aktif seperti Gelombang Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan Madden–Julian Oscillation (MJO) masih berkontribusi pada dominasi hujan di banyak wilayah Indonesia. 

BACA JUGA:Link Unduh Kalender Hijriah 2026 Versi Kemenag, Lengkap Tanggal Penetapan Ramadhan dan Lebaran

BACA JUGA:Anggaran BNPB Merosot, Dampaknya Berpengaruh ke Penanggulangan Bencana di Sumatera

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads