Sosok Endipat Wijaya, Anggota DPR yang Sindir Donasi Korban Bencana Sumatera Rp10 Miliar

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota DPR Komisi I Endipat Wijaya menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang tuai kontroversi dalam rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Dalam rapat tersebut, ia menyinggung relawan yang datang sekali ke wilayah Sumatera merasa paling bekerja membantu warga korban banjir.

Endipat Wijaya juga menyindir aksi relawan banjir Sumatera yang mengumpulkan donosi untuk membantu korban hingga Rp10 miliar.

BACA JUGA:Parah! Banjir Bandang Rusak 2.058 Km Jalan Nasional, 1.666 Titik Kerusakan Tersebar di 3 Provinsi

"Orang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara hadir dari awal." ujar Endipat Wijaya.

Menurutnya, pemerintah juga sudah memberikan bantuan kepada korban bencana  hingga triliunan namun tidak tersorot seperti yang dilakukan aksi relawan.

"Orang-orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, bu. Jadi yang kayak gitu-gitu, mohon dijadikan perhatian." jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta agar Komdigi aktif memberikan informasi pada publik terkait bantuan negara yang diberikana kepada korban bencana Sumatera.

"Saya ingin memberikan masukan kepada Komdigi dan ingin mendukung Komdigi ke depan bagaimana Komdigi ini bisa mengamplifikasi informasi-informasi strategis yang sudah dilakukan oleh pemerintah," sambungnya.

BACA JUGA:Hujan Lebat Ancam Sumatera Utara di Tengah Penanganan Korban Bencana, BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Sumatera dan Jawa

Sosok Endipat Wijaya 

Endipat Wijaya merupakan anggota DPR RI Komisi I sekaligus pengusaha yang lahir di Bengkulu, 31 Mei 1984.

Sebelum terjun ke dunia politik, ia sempat menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara dan melanjutkan studi di ITB pada tahun 2006.

Pada tahun 2019, ia berhasil meraih gelar magister managemen di Swiss German University.

Kariernya sebagai pembisnis dimulai saat menjadi teknisi di Double A Group selama dua tahun. Ia kemudian bergabung bersama PT Kaltim Prima Coal di Kalimantan Timur.

Sumber: