FAM Resmi Banding ke CAS Usai Dihukum FIFA, Tujuh Pemain Naturalisasi Terlibat

JAKARTA, DISWAY.ID - Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi melanjutkan perjuangannya untuk membatalkan sanksi FIFA dengan membawa kasus tersebut ke Mahkamah Arbitrase Olahraga (CAS).

Langkah ini diambil setelah federasi sepak bola dunia itu menjatuhkan hukuman kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya.

Penjabat Presiden FAM, Yusoff Mahadi, menyampaikan bahwa CAS telah memberikan tenggat waktu bagi tim hukum FAM untuk mengajukan dokumen argumen lengkap.

Pihaknya diberi waktu 10 hari, dengan batas akhir pengumpulan pada 18 Desember mendatang.

“FAM tetap teguh dalam komitmen untuk mengikuti seluruh proses ini secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku di CAS. Setiap perkembangan kasus ini akan disampaikan secara berkala,” ujar Yusoff dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA:Jurnalis Senior Malaysia Diserang Usai Kritik Tajam ke FAM Soal 7 Pemain Naturalisasi Palsu, NPC dan Geramm Marah

Latar Belakang Sengketa dengan FIFA

Masalah ini bermula pada 3 November, ketika FIFA mengumumkan keputusan menolak banding FAM secara keseluruhan.

FIFA juga memperingatkan bahwa poin Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027 berpotensi dikurangi akibat pelanggaran tersebut.

Hukuman dijatuhkan setelah FIFA menyimpulkan bahwa FAM diduga menyerahkan dokumen tidak valid terkait status kelayakan tujuh pemain naturalisasi yang tampil dalam laga melawan Vietnam pada 10 Juni di ajang Kualifikasi Piala Asia.

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-22 Pulang Angkat Koper Sebelum Lawan Myanmar, Bung Ropan: Vietnam dan Malaysia Imbang 'Goodbye' SEA Games 2025

Rincian Sanksi untuk FAM dan Para Pemain

Atas pelanggaran tersebut, FAM dikenai denda 350.000 franc Swiss atau sekitar RM1,8 juta.

Sementara itu, masing-masing dari tujuh pemain tersebut didenda 2.000 franc Swiss (sekitar RM10.560) dan dijatuhi larangan beraktivitas dalam dunia sepak bola selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal pemberitahuan sanksi.

Adapun tujuh pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah:

- Gabriel Felipe Arrocha

Sumber: