Bay Area, Rumah Kedua Diaspora Indonesia: Merajut Kebersamaan, Kreativitas, dan Kepedulian Tanpa Batas

Bay Area, Rumah Kedua Diaspora Indonesia: Merajut Kebersamaan, Kreativitas, dan Kepedulian Tanpa Batas

Keseruan acara peringatan ulang tahun komunitas Diaspora Indonesia, Gowes SF dan Angklung Cakrawala.-KJRI San Francisco-

Diaspora Indonesia di San Francisco tak pernah lelah berkegiatan positif bersama. Mereka menjadikan Bay Area rumah kedua yang penuh kebersamaan dan kepedulian.

Dengan semangat kolaborasi, Diaspora Indonesia di sana berkegiatan untuk membangun solidaritas sosial, jejaring profesional, panggung seni tradisi, olahraga komunitas, hingga sinema dan perayaan Natal.

Dengan dukungan KJRI di San Francisco, ekosistem Diaspora yang hidup, inklusif, dan berdampak terus tumbuh dan menguat. Bay Area menutup tahun 2025 dengan semangat yang begitu terasa di berbagai ruang komunitas Indonesia.

Salah satu kegiatan yang cukup menyita perhatian publik adalah terselenggaranya World Angklung Day 2025. Kegiatan ini tak hanya terselenggara, tapi juga memperoleh apresiasi dari mitra asing hingga melahirkan Mayoral Proclamation dari Pemerintah Kota Millbrae/ Hal itu tentu menunjukkan Diaspora setempat semakin menunjukkan dinamika yang solid, kreatif, dan berdaya. Tentu dukungan KJRI San Francisco sangat penting dalam semua itu.

Bay Area menunjukkan keunikannya bagi Diaspora Indonesia. Di sana mereka tidak hanya berkumpul, tetapi bergerak bersama, saling menguatkan, dan menciptakan dampak bagi masyarakat lokal maupun Indonesia.

Solidaritas yang Mengalir: ALZI SF dan Kepedulian Tanpa Batas

Awal Desember, ALZI (Alzheimer Indonesia) San Francisco, sebagai bagian dari jaringan global Alzheimer’s Indonesia, ikut mendukung gerakan Diaspora Peduli Korban Banjir Sumatera. Mereka bergerak bersama ALZI Netherland, ALZI Indonesia, dan ALZI Medan.

Melalui solidaritas Diaspora, donasi sebesar Rp 23.283.000 terkumpul dan disalurkan langsung oleh dr. Etiya Ekayana (ALZI Medan) kepada para korban banjir dan longsor di Batu Hula dan Sinyar-nyar, Sipirok.

Bantuan itu berupa obat-obatan, anti tetanus serum, susu untuk lansia dan anak-anak, serta perlengkapan dasar lainnya sangat membantu kondisi darurat di posko. Aksi ini menggambarkan wajah Diaspora Indonesia: jarak boleh jauh, namun kepedulian tidak pernah terputus.

Jejaring Profesional: IPA Bay Area Menguatkan Komunitas di Silicon Valley

Di tengah ritme cepat industri teknologi, Indonesian Professional Association (IPA) Bay Area kembali menjadi ruang penting bagi para profesional Indonesia untuk terhubung.

Melalui kegiatan company visit ke Google Campus, anggota IPA memperkuat jejaring, bertukar wawasan, dan menguatkan komunitas profesional Indonesia di Silicon Valley.

Suasana diskusi yang hangat dan sesi networking yang interaktif menunjukkan bagaimana IPA telah tumbuh menjadi jangkar kebersamaan bagi para profesional Diaspora. Tempat mereka bertemu, belajar, dan saling mendukung di tengah tantangan industri global.

Seni Tradisi hingga Sinema: Representasi Indonesia Menggema di Bay Area

Tak hanya itu, tahun ini, di penghujung tahun, panggung seni di Berkeley juga dipenuhi denting gamelan. Gamelan Sekar Jaya menghadirkan energi Bali yang memukau melalui Gong Kebyar dan Jegog dalam Ashkenaz December Show.

Penampilan tersebut menyatukan Diaspora dan masyarakat lokal dalam pengalaman budaya yang kaya, sekaligus menegaskan Bay Area sebagai salah satu pusat gamelan paling aktif di luar Indonesia. Kegiatan itu didukung pula oleh komunitas seperti Gamelan Pusaka Sunda dan Gamelan Sari Raras UC Berkeley.


Acara gamelan Sekar Jaya di Ashkenaz Music and Dance Community Center, Berkeley.-KJRI San Francisco -

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads