JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,95 persen secara bulanan pada April 2022.
"Pada April ini terjadi inflasi 0,95 persen (mtm). Kalau kita tarik mundur ke belakang Ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Januari 2017 di mana saat itu terjadi inflasi sebesar 0,97 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Senin 9 Mei 2022.
Margo meyebut, penyumbang inflasi pada April ini utamanya berasal dari komoditas minyak goreng, bahan bakar bensin, hingga daging ayam ras yang menyumbang cukup besar.
BACA JUGA:Angka pengangguran Turun 5,83 Persen pada Februari 2022, BPS: Belum Pulih!
“Penyumbang inflasi utama pada bulan april ini berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara serta ikan segar,” ujarnya.
Begitu juga dengan kelompok transportasi sebesar 2,42 persen dengan andil 0,29 persen.
"Untuk transportasi, ini disebabkan kenaikan harga bensin khususnya Pertamax sejak 1 April 2022 menjadi Rp12.500 per liter," imbuhnya.
Inflasi juga terjadi pada kelompok pengeluaran lain, seperti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,66 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,28 persen, dan kesehatan 0,31 persen.
Hanya kelompok pakaian dan alas kaki yang mengalami deflasi 0,01 persen pada bulan lalu. Berdasarkan wilayah, inflasi terjadi di 90 kota IHK.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dan terendah di Gunungsitoli 0,22 persen.
BACA JUGA:Kemenag Imbau Jemaah Haji Berangkat 2022 Segera Proses Konfirmasi
Dengan terjadinya inflasi pada April ini, maka angka inflasi tahun kalender April 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,15 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (yoy) April 2022 terhadap April 2021 sebesar 3,47 persen.
“Kalau ditarik kebelangan ini angka tertinggi sejak Agustus 2019, dimana saat itu paa Agustus 2019 terjadi inflasi 3,49 persen,” pungkasnya.