JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah melakukan recall sebanyak 48.000 unit mobilnya di AS bulan April lalu karena tidak menampilkan indikator speedometer pada cluster meter saat dioperasikan pada treck mode, kembali Tesla recall 130.000 unit mobil listriknya.
Recall yang dilakukan terhadap 4 varian mobil listriknya ini terkait dengan terjadinya overheating pada perangkat CPU.
Adapun mobil Tesla yang terdampak adalah Tesla Model 3 tahun 2022, Tesla Model S tahun 2021-2022, Tesla Model X tahun 2021-2022 dan Tesla Model Y tahun 2022.
Dialnsir dari electrek.co, Tesla recall 130.000 ubit mobilnya karena CPU overheating akibat dari up date software.
BACA JUGA:BUMN Dianggap Sudah Hancur, Fahri Hamzah Singgung Erick Thohir Sibuk Kampanye: Kesalahan yang Besar
Namun permasalahan ini dapat diatasi setelah Tesla melakukan up date secara online.
Permasalahan yang terjadi pada 130.000 unit mobil Tesla ini akibat CPU yang overheat membuat pengoperasian software menjadi lambat.
Terjadi overheat pada CPU ini saat melakukan charging pada mode Supercharging atau pengisian cepat.
BACA JUGA:Ditunjuk Presiden Jadi Penjabat Gubernur Banten, Al Muktabar Pilih Tunggu Hitam di Atas Putih
Dari informasi yang dikeluarkan oleh Tesla, Teslamenarik kembali kendaraan Model S, Model X, dan 2022 Model 3 dan Model Y 2021-2022 tertentu yang mengoperasikan firmware tertentu.
CPU infotainment menjadi terlalu panas selama persiapan atau proses pengisian cepat, sehingga menyebabkan CPU menjadi lambat dalam pengoperasianya.
Saat Supercharging, bukan risiko keamanan yang memerlukan recall tersebut, tetapi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah mengeluarkan aturan bahwa recall diperlukan karena dapat memengaruhi fungsi penting saat melakukan restart saat melakukan pengisian dengan mode Supercharger.
BACA JUGA:Nelayan Nyaris Mati Ditelan Buaya di Pantai, Kepalanya Sudah 'Masuk' di Rahang Hewan Buas Itu
Selain itu Tesla juga mengumumkan CPU yang lambat dapat tidak memuat tampilan kamera spion pada monitor tengah, tampilah pemindahan kecepatan, pengaturan kontrol visibilitas kaca depan dan lampu hazard sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Untungnya, Tesla yakin permasalahn tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan update software sehingga tidak diperlukan adanya pergantian parts.