SEVILLA, DISWAY.ID - Bagi manajer Rangers, Giovanni van Bronckhorst, kekalahan timnya di babak adu penalti Europa League, seperti kekalahan Belanda di Piala Dunia 2010 lalu.
Bermain di laga final pentas Eropa pertama kalinya, Rangers mampu meredam permainan Eintracht Frankfurt dengan bermain imbang dengan skor 1-1.
Bahkan berdasarkan statistik, Rangers lebih dominan di atas lapangan dengan penguasaan bola mencapai 52 persen, berdiang 48 persen milik wakil Jerman itu.
BACA JUGA:Agenda DPR RI Hari Ini: Panja RUU tentang ASN Kembali Dibahas termasuk Pengawasan Tenaga Honorer
Rangers juga bermain lebih efisien di depan gawang Frankfurt dengan total 14 tembakan, 6 di antaranya mengarah ke target.
Salah satunya di babak kedua perpanjangan waktu, dua peluang emas Rangers dapat digagalkan kiper lawan, Kevin Trapp. Hingga pertandingan usai skor tak berubah.
Laga berlanjut dengan tendangan adu penalti. Babak final, tendangan penalti punya tekanan tersendiri, pressure lebih tinggi dan atmosfer laga semakin meningkat.
Sayangnya, Rangers harus mengakui bahwa mereka belum beruntung. Mereka kalah adu penalti dengan skor 5-4 untuk kemenangan Frankfurt.
BACA JUGA:Daftar Pemain Indonesia di babak 16 Besar Thailand Open
Giovanni van Bronckhorst yang merupakan manajer Rangers dalam beberapa musim terakhir mengungkapkan kekecewaannya.
Katanya, kekalahan ini mengingatkan dia kembali dengan kekalahan Belanda dari Spanyol di final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Kala itu Belanda yang ditukangi Louis van Gaal dengan skuad mudanya mampu menembus final Piala Dunia.
Belanda akhirnya kalah di babak perpanjangan waktu. Gol Andres Iniesta menjadi mimpi buruk Belanda dan mengubur untuk meraih trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya.
BACA JUGA:Merasa Doamu Nggak Dikabulkan, Mungkin Sebab-sebab Ini Ada Pada Dirimu
"Saya sangat kecewa. Kami padahal sudah sangat dekat. Tapi akhirnya emosinya berubah dari tinggi ke sangat rendah [sedih]," ujarnya kepada BT Sport dilansir BBC.