JAKARTA, DISWAY.ID - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia memperkirakan, harga properti residensial di pasar primer akan tumbuh terbatas pada triwulan II-2022 sebesar 1,16 persen secara year on year (yoy).
Adapun hasil survei triwulan I-2022 mengindikasikan, adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi.
BACA JUGA:Lakukan Cara Ini Agar Cat Dinding Luar Rumah Tahan Lama
Hal itu tercatat, dari hasil survei Bank Indonesia yang mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan I-2022 naik 1,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya 1,47 persen secara tahunan.
Perbaikan tersebut tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi sebesar 10,11 persen (yoy) pada triwulan I-2022, lebih baik dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 11,60 persen (yoy).
Selain itu, hasil survei juga menunjukkan, bahwa pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial.
BACA JUGA:10 Cara Penggunaan AC yang Benar Agar Tagihan Listrik Tak Jebol
Pada triwulan I-2022, sebesar 65,50 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54 persen dari total pembiayaan.