PALESTINA, DISWAY.ID – Lembaga kemanusiaan asal Indonesia, yaitu ACT (Aksi Cepat Tanggap) bersama lembaga layanan medis di Palestina langsung memberikan bantuan medis kepada para korban serangan pasukan Israel beberapa hari terakhir ini.
Seperti diketahui, serangan brutal pasukan zionis Israel ke Masjid Al-Qibli di Kompleks Al-Aqsa, Yerusalem Timur sejak Jumat 15 April 2022 lalu menyebabkan lebih dari 170 warga Palestina terluka.
Serangan tersebut dilaporkan menjadi salah satu serangan terburuk di Al-Aqsa dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Dilansir Disway.id dari laman resmi ACT, sebagian warga yang terluka cukup parah telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Yerusalem.
BACA JUGA:Ini Penampakan Mobil Daood Drumer Debu Pasca Kecelakaan, Kondisinya Hancur Parah
Lembaga layanan medis Palestina menyatakan bahwa proses evakuasi cukup sulit dilakukan sebab pasukan Israel kerap menghalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid.
Bahkan salah satu petugas medis dilaporkan tertembak di area mata dengan peluru karet oleh pasukan Israel.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup menegangkan, akhirnya proses evakuasi berhasil dilakukan. Tim medis ACT lantas membawa para korban ke klinik ACT yang letaknya tidak jauh dari kompleks Al-Aqsa," ujar Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Network ACT, Senin 18 April 2022.
BACA JUGA:Sambil Ngebut! Minibus Terguling di Jalur Transjakarta di Klender, Kondisi Mobil Ringsek
Salah satu korban luka yang dievakuasi tim medis ACT adalah Syekh Badar. Ia merupakan salah seorang penjaga Masjidil Aqsa yang terluka parah saat menjalankan tugasnya menjaga para jemaah dari rentetan serangan pasukan Israel. Saat ini, ia masih mendapat perawatan dari staf medis Palestina.
Untuk diketahui, klinik ACT di Yerusalem baru saja diresmikan pekan lalu. Klinik ini berlokasi sekitar 50 meter dari komplek Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis.
Klinik ini mampu memberikan pelayanan medis serta pemberian obat-obatan untuk 200 warga Palestina di Yerusalem secara gratis tiap harinya.
Selain itu, klinik ini juga mampu memberikan layanan medis umum maupun spesialis, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti peralatan bedah tingkat menengah hingga ruang darurat yang akan menampung pasien kritis.
Diperkirakan, per bulannya klinik ini mampu memberikan perawatan medis untuk seribu warga Palestina di Yerusalem.