Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala aneh.
Ini terlihat dari mata merah, air mata yang berair terus menerus.
Bahkan disebutan seseorang mengalami rasa sakit dan kulit mengelupas.
Ini terlihat dari bagian wajah dan tangan yang Abramovich.
Namun Wall Sreet Journal menyebut kondisi mereka bernangsur pulih.
Insiden itu dibenarkan oleh sejumlah saksi yang tidak menyebutkan identitasnya.
Bahkan sumber itu menyimpulkan peracunan memakai jenis senjata kimia.
Senjata kimia itu sengaja diberikan dengan takaran atau dosis yang tidak mematikan.
“Tidak sampai merenggut nyawa manusia,” terang sumber tadi.
Padahal, tiga orang yang mengalami mata perih itu, hanya mengonsumsi air dan cokelat.
Ini pun terjadi beberapa jam sebelum perundingan dilakukan.
Seperti diketahui pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Presiden Vladimir Putin menyebut invasi ini bagian dari operasi militer khusus.
Ini untuk demiliterisasi Ukraina meski Putin dituding pelaku kejahatan lewat agresi yang tidak berdasar.
Seorang pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan intelijen menduga ini hanyalah faktor lingkungan. Abramovich dalam kondisi sehat tidak keracunan.