Putusan CAS Menangkan PSSI Atas Gugatan Perusahaan Target Eleven

Kamis 09-06-2022,11:59 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss, memenangkan PSSI dari gugatan perusahaan asal Belgia, Target Eleven.

Dalam putusan CAS itu, Pemohon (Targert Eleven) tidak bisa memenuhi persyaratan yang diajukan oleh CAS.

Seperti diketahui, surat dari panitia arbitrase itu dikirimkan kepada Pemohon pada 3 Juni 2022 dan hingga 6 Juni syarat yang diajukan oleh CAS tidak bisa dipenuhi Pemohon.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Babat Tuan Rumah Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023

“Mengingat hal di atas dan dengan tidak bisanya syarat yang ditentukan oleh CAS, Presiden Divisi Arbitrase Biasa CAS atau wakilnya akan memberikan perintah penghentian perkara sesuai dengan pasal R64.2 paragraf 2 dari Kode Arbitrase terkait Olahraga,’’ ujar pengacara yang ditunjuk PSSI di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) Sophie Roud, Kamis 9 Juni 2022.

PSSI pun menyambut baik putusan CAS ini. “PSSI tentu sangat senang dengan kabar gembira ini. Kepengurusan PSSI saat ini tidak tahu menahu dengan apa yang dilakukan kepengurusan PSSI di tahun 2013. Sekarang semua sudah jelas setelah adanya keputusan dari CAS itu,” ujar anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh.

Dalam laporan media Belgia, RTBF, Target Eleven dan PSSI mulai berkomunikasi untuk menjalin kerja sama pada 2011. Utamanya, soal berkolaborasi mengembangkan dua level kompetisi di Indonesia.

BACA JUGA:Selamat Datang Piala Presiden 2022, PSSI Tabur Puluhan Miliaran Rupiah

Target Eleven, yang diwakili David Richards, pun datang ke Indonesia pada 2013. Kedua belah pihak pun bertemu dan sepakat untuk meningkatkan profesionalisme sepakbola, Pemerintah Indonesia disebut ikut terlibat dalam kesepakatan ini.

Disepakati remunerasi tetap dan variabel lain, yang tergantung pada kontrak komersial yang harus ditandatangani seperti perjanjian sponsor dan hak siar televisi.

"Termasuk mengadakan pembicaraan dengan kelompok televisi yang akan menghasilkan kontrak 10 tahun dengan jumlah total 1,5 miliar dolar AS, tetapi Federasi Indonesia tidak memenuhi komitmen keuangannya karena masalah internal," kata Direktur Target Eleven Patrick Mbaya.

BACA JUGA:Piala Presiden 2022, Tiket Dibeli Secara Daring

Pada perjalanannya kerja sama ini tidak berjalan mulus karena masalah yang menimpa sepakbola Indonesia. Mulai dari dualisme federasi dan kompetisi, pemain tak mendapat haknya, match fixing hingga jatuhnya banned dari FIFA pada 2015.

 

Kategori :