Pernyataan Buya Yahya ini disampaikan di kanal YouTube Al-Bahjah dengan judul:"Benarkah Orang Yang Belum Aqiqah Tidak Boleh Kurban? - Buya Yahya Menjawab" yang dilansir pada 5 Juli 2022.
Menurut Buya Yahya dalam menyikapi Kurban dengan Aqiqah ada kesalahpahaman fiqih di dalamnya.
"Kesalahan fiqih yang pertama adalah mengira kurban itu seumur hidup sekali," ujarnya.
"Padahal yang namanya kurban itu sunnah, kapan kita masuk Idul Adha maka itu disunnahkan untuk kurban," sambungnya.
Buya Yahya juga mengungkapkan jika kurban itu dilakukan bisa dengan cara menabung, hewan semebelihannya bisa dibeli dari jauh hari sebelum harganya melonjak naik.
"Haji sekali, ini makanya kurban itu dianggap kayak haji," ujarnya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menegaskan jika Aqiqah berbeda dengan kurban, karena pelaksanaan aqiqah itu seumur hidup sekali, lalu aqiqah juga dasarnya tugas orang tua untuk 'menyambut' anaknya lahir.
"Kapan? ya kapan anak itu lahir umumnya di hari ke-7 sambil diberi nama" ujarnya.
"Tujuan aqiqah adalah untuk memberi tahu orang-orang, dan sedekah agar anaknya dijaga oleh Allah," sambungnya.
Lantas jika orang tua si anak sekiranya tidak memiliki uang, maka bisa ditunda di hari ke-21 atau hari yang lainnya.
"Kapan saja atau tahun depan (sampai anak itu baligh)" ucapnya.
Selagi anak itu belum baligh, maka orang tua sunnah untuk aqiqahkan anak. Lantas Buya Yahya membahas soal mana yang harus didahulukan aqiqah atau kurban?
"Saya umur tua begini, belum diaqiqah misalnya, datang bulan haji, mana yang didahulukan kurban atau aqiqah? ini pasti pertanyaanya gak pernah ngaji," ujarnya
"Yang tugas aqiqah saya siapa? abah saya 'sudah selesai' kalau kurban ya kurban, ngapain saya urus aqiqah" sambugnya.
Menurut Buya Yahya tidak ada kaitannya kurban dengan aqiqah. Karena yang bertugas menjalankan aqiqah adalah orang tua. Jadi walaupun belum aqiqah, seseorang tetap bisa berkurban.
Masih berkaitan dengan kurban, saat Idul Adha biasanya berkurban dilakukan dengan cara sendiri atau patungan dengan orang lain.