Mendagrinya Dinilai Tak Kompeten , PM Malaysia Didesak Ambil Alih Penyelesaian Masalah dengan Indonesia

Minggu 17-07-2022,05:30 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Parlemen Malaysia dari oposisi, Lim Guan Eng mendesak Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob berhenti mendelegasikan persoalan dengan Indonesia kepada Kementerian Sumber Daya Manusia dan Kementerian Dalam Negeri. 

Lim menuding kedua kementerian tersebut tidak efisien dan tidak kompeten dalam melaksanakan nota kesepahaman dengan Indonesia tentang perekrutan tenaga kerja yang ditandatangani tiga bulan lalu.

“Ismail harus berhenti mendelegasikan masalah tetapi mengambil alih ketika ekonomi negara, komunitas bisnis dan rakyat menginginkan solusi segera,” kata Lim dalam pernyataan resminya dikutip dari MalaysiaMail pada Sabtu 16 Juli 2022.

Untuk itu, Lim mendesak Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob untuk langsung mengambil alih pembicaraan bilateral dengan Indonesia guna menyelesaikan kekurangan pekerja di negara itu.

"Perdana Menteri harus dapat segera meyakinkan Indonesia untuk mencabut penangguhan pengiriman TKI Malaysia," ujarnya.

BACA JUGA:Malaysia Mulai Panik! DPR hingga Perdana Menterinya Minta Indonesia Batalkan Penarikan Tenaga Kerja

Menurut Lim, sejumlah sektor sangat bergantung pada tenaga kerja migran dan diharapkan nantinya bisa memacu pemulihan ekonomi pascapandemi di Malaysia.

“Perdana Menteri Ismail Sabri harus turun tangan secara pribadi menangani penangguhan pengiriman pekerja asing dari Indonesia baik untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia dan menunjang pertumbuhan ekonomi (Malaysia) untuk melawan anjloknya ekonomi global yang diperkirakan pada akhir tahun,” tuturnya.

Mantan menteri keuangan ini mencatat, bahwa banyak bisnis domestik terpaksa mengurangi operasi mereka atau menolak pesanan baru karena kekurangan tenaga kerja.

Apalagi di tengah kondisi perekonomian saat ini dimana inflasi serta ringgit yang  terus terdepresiasi.

“Belum pernah situasi seburuk ini sebelumnya. Karena kita kekurangan 1,2 juta pekerja, industri perkebunan dan (industri) sarung tangan saja menghadapi kerugian 21 miliar ringgit Malaysia dan kerugian bisa mencapai puluhan miliar ringgit lebih jika sektor lain dimasukkan,” pungkasnya.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Brigjen Hendro Pandowo yang Digadang-gadang Bakal Gantikan Irjen Ferdy Sambo

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin meresponnya dengan santai terkait persoalan dengan Indonesia. Dia bilang, bisa mencari tenaga kerja dari negara lain.

"Malaysia akan mengambil pekerja dari negara lain termasuk Bangladesh jika Indonesia setop mengirimkan TKI," kata Menteri Dalam Negeri Hamzah Zainudin, dikutip kantor berita Bernama, Sabtu 16 jULI 2022.

Menurut Hamzah, Indonesia hanya satu di antara banyak sumber pekerja migran bagi Malaysia. Bagi mereka, keputusan Indonesia tidak akan berdampak besar. 

Kategori :