JAKARTA, DISWAY.ID - Kupu-kupu raja dikabarkan sudah mulai mendekati kepunahan pada Kamis, 21 Juli 2022.
Para ilmuwan menempatkan serangga yang identik dengan warna orange dan hitam itu dalam daftar yang terancam punah karena jumlahnya yang berkurang dengan cepat.
Seorang ahli ekologi di Duke University, Stuart Pimm menyebut bahwa kepunahan kupu-kupu raja merupakan suatu penurunan yang menghancurkan.
BACA JUGA:3 Makanan Ini Diklaim Bisa Pulihkan Cacar Monyet, Apa Saja?
BACA JUGA:Masjid Eril Dibangun dari Hasil Ngemis Ridwan Kamil? Gubernur Jawa Barat: Biasakanlah Tabayyun...
"Ini adalah salah satu kupu-kupu yang paling dikenal di dunia," tutur Stuart Pimm, dikutip dari laman NYPost pada Selasa, 26 Juli 2022.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menambahkan kupu-kupu raja yang bermigrasi untuk pertama kalinya ke dalam "daftar merah" spesies yang terancam dan mengkategorikannya sebagai "terancam punah", dua langkah dari kepunahan.
Kelompok tersebut memperkirakan bahwa populasi kupu-kupu raja di Amerika Utara telah menurun antara 22% dan 72% selama 10 tahun, tergantung pada metode pengukurannya.
“Yang kami khawatirkan adalah tingkat penurunannya, sangat mudah untuk membayangkan betapa cepatnya kupu-kupu ini bisa menjadi lebih terancam,” kata Nick Haddad, ahli biologi konservasi di Michigan State University.
BACA JUGA:Nasib Anak yang Kakinya Dirantai Orang Tua di Bekasi, Pihak Keluarga Buat Pengakuan
Haddad, yang tidak terlibat langsung dalam daftar tersebut, memperkirakan populasi kupu-kupu raja yang dipelajarinya di Amerika Serikat bagian timur telah menurun antara 85% dan 95% sejak tahun 1990-an.
Di Amerika Utara, jutaan kupu-kupu raja melakukan migrasi terpanjang dari semua spesies serangga yang dikenal sains.
Setelah musim dingin di pegunungan Meksiko tengah, kupu-kupu bermigrasi ke utara, berkembang biak beberapa generasi di sepanjang jalan sejauh ribuan mil. Keturunan yang mencapai Kanada selatan kemudian memulai perjalanan kembali ke Meksiko pada akhir musim panas.
“Ini benar-benar tontonan dan memicu kekaguman,” kata Anna Walker, ahli biologi konservasi di New Mexico BioPark Society, yang terlibat dalam penentuan daftar baru tersebut.