"Tindakan Amerika Serikat, yang selalu melakukan provokasi kami anggap sebuah ancaman keamanan kami,” terang Kim.
"Itu mendorong hubungan bilateral ke titik di mana sulit untuk kembali, menjadi keadaan konflik,” ungkapnya.
Sedangkan pihak Korea Selatan melalui salah seorang dari kementerian yang menangani urusan antara dua Korea mengatakan bahwa pihak Korea Utara kemungkinan akan melakukan pengujian nuklirnya dalam waktu dekat ini.
BACA JUGA:Kopda M Ditemukan Tewas Menenggak Racun, Buron Kasus Penembakan Istri Anggota TNI
BACA JUGA:Jadi Buronan Polisi dan TNI, Kopda Muslimin Meninggal Dunia: 'Sempat Muntah-muntah'
Akan tetapi pihak kemiliteran Korea Utara mengungkapkan bahwa hingga saat ini beum ada tanda-tanda terkait persiapan tersebut.
“Korea Utara kemungkinan akan menghadapi sanksi yang lebih berat jika tetap melakukan uji coba nuklirnya,” papar pihak kementerian luar negeri Korea Selatan.
Masih dengan Kim, pihaknya juga menuduh bahwa Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga telah melakukan ancaman terhadap keamanan Korea Utara dan kami berhak untuk membela diri.
Hal ini terkait dengan perkembangan persenjataan Korea Selatan setelah melakukan kerjasama yang didukung oleh pihak Amerika.
BACA JUGA:Pihak Putri Candrawati Sesalkan Pamakaman Brigadir J Dengan Upacara Kedinasan, Arman: Dia Kan...
Salah satunya adalah rencana pengembangan senjata nuklir dan latihan militer dengan sekutu yang dilakukan baru-baru ini.
"Kebijakan mereka sangat berbahaya terhadap kami dan dapat memicu ke arah perperangan,” tegas Kim.
Dilansir dari reuters.com, Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir telah menguji rudal hipersonik dan rudal yang dikatakan dapat membawa senjata nuklir taktis.
BACA JUGA:Vivo X80 Resmi Rilis di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya yang Punya Kamera Super Mantul !