BACA JUGA:Ketua DPR AS Kunjungi Taiwan, Tiongkok Marah dan Langsung Gelar Latihan Militer di Perbatasan
Pihak Kementerian Sosial juga telah merespon penemuan bansos tersebut, di mana Menteri Sosial Tri Rismaharini mengakatan bahwa kerusakan telah diganti oleh penyedia jasa transporter yakni JNE.
"JNE telah membeli beras yang sama kepada Perum Bulog lalu menyalurkan kembali kepada KPM sesuai daftar penerima," kata Mensos.
Akan tetapi dari pengamatan langsung di lapangan, tim mendapatkan dua catatan penting, yakni dari kemasan beras dan jenis sembako yang tertimbun.
Mensos juga menyampaikan bahwa, karung beras tidak ada label khusus sebagai kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020.
BACA JUGA:Ketua DPR AS Kunjungi Taiwan, Tiongkok Marah dan Langsung Gelar Latihan Militer di Perbatasan
BACA JUGA:Resiko Patah Tulang Berkurang dengan Konsumsi Vitamin D Dosis Tinggi, Benarkah?
“Jadi berasnya tidak ada labelnya. Selain itu, ditemukan pula ada tepung, dan telur. Padahal bansos waktu itu hanya beras,” kata Mensos.
Apakah ketiadaan label pada karung beras karena dicopot atau bagaimana, tim belum bisa memastikan.
BACA JUGA:Waspada! Kenali Galon Oplosan dan Cara Membedakannya, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Toh! Pertamax Turbo Cs Naik Lagi, Nggak Tanggung-tanggung
Setiap beras bantuan dari Kemensos diberikan label “Bantuan Presiden RI melalui Kementerian Sosial”.
Ini merupakan kebijakan standar pada salur bansos tahun 2020.