Namun 4 kilometer kemudian barulah performa mobil terganggu. Mitsubishi XPANDER AP4 kehilangan tenaga dan hanya mampu melaju 40 km/jam.
Kehilangan banyak waktu di SS2, Rifat Sungkar mencoba meneruskan lomba dan singgah di area service sebelum SS3 dimulai.
Di sanalah baru diketahui kerusakan yang dialami Mitsubishi XPANDER AP4 cukup signifikan.
BACA JUGA:MU Perkasa di Pramusim, Tapi Mencle di Laga Perdana, Erik ten Haag: Kami Seharusnya Main Lebih Baik
Meski telah dicoba melakukan perbaikan, kondisi mobil tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Namun Rifat tetap melanjutkan lomba dengan kondisi yang ada. Dengan kecepatan yang kurang maksimal, Mitsubishi XPANDER tetap mampu menyelesaikan Leg 1.
“Insiden di SS2 itu membuat kami kehilangan banyak waktu, dan di akhir Leg 1 sudah tertinggal 25 menit dari pereli lain,” ujar Rifat.
“Berat memang untuk mengejar di hari kedua. Tapi kami tetap akan melanjutkan kompetisi hingga selesai," tambahnya.
BACA JUGA:Mitsubishi Xpander AP4 Team Optimis Bawa Gelar Juara Setelah Jalani Shakedown Rally Danau Toba
Rifat juga mengatakan bahwa kondisi yang ada membuat MXRT harus mengubah fokus dalam menjalani sisa lomba.
Tidak lagi mengejar gelar juara melainkan lebih kepada menimba informasi dan data untuk menghadapi event reli yang lebih besar yakni Asia Pasific Rally Championship (APRC) pada 23 September 2022.
“Lokasi yang sekarang digunakan untuk Kejurnas Rally Danau Toba 2022 juga akan menjadi tempat APRC berlangsung. Jadi, kami gunakan hari kedua lomba untuk menggali informasi dan data untuk menghadapi APRC,” tukas Rifat Sungkar.