Harusnya Kapolda di setiap daerah bisa melaporkan Ferdy Sambo ke Kapolri Listyo Sigit.
"Kapolri ini ngapain Ferdy Sambo masuk ke sini atur-atur saya?" ucapnya.
BACA JUGA:Pacitan Geger Dihantam Gempa 5,6 Skala Richter
Lantas Soenarko menduga ada indikasi Kapolda juga ikut 'bermain mata' dengan Sambo.
Kemudian mantan Danjen Kopassus ini menegaskan jika Listyo Sigit harus membersihkan tubuh Polri.
"Karena dia punya otoritas besar dari Presiden," tegasnya.
Kemudian Soenarko heran padahal Jokowi sudah peringatkan agar usut tuntas kasus Sambo sampai berkali-kali namun hingga kini masih menyisakan sejumlah kejanggalan.
BACA JUGA:Terbukti Melanggar Kode Etik, AKBP Jerry Raymond Resmi Dipecat Polri
"Presiden udah ngomong 4 kali, harusnya (cukup) ngomong sekali, dua kali keplak kepala Kapolri," tegasnya.
"Diatasnya Kapolri kan Presiden, Presiden ngomong 4 kali kenapa gak dikerjakan?" sambungnya.
"Saya mengimbau kepada pak Kapolri, kalau gak berani ya cari minta ganti," tegasnya lagi.
Soenarko juga meminta agar selogan 'Presisi' yang digaungkan Polri bisa benar-benar mengayomi masyarakat bukan hanya semboyan saja.
Pengusutan kasus Sambo ini memang memakan waktu yang cukup lama.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah sempat menanyakan Ferdy Sambo sebanyak dua kali soal keterlibatannya dalam kasus Brigadir J.
Pertanyaan itu diajukan Kapolri sesaat sebelum Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.