JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Presiden Ma’ruf Amin memiliki harapan agar Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) bisa mencari terobosan dalam memanfaatkan anggaran penanggulangan kemiskinan.
Hal itu dikarenakan anggaran penanggulangan kemiskinan sudah tersebar di berbagai kementerian atau lembaga, dan pemanfaatannya dilakukan sendiri-sendiri.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki menyebut bahwa wapres memberikan arahan untuk memanfatakan sistem anggaran sendiri-sendiri agar terciptanya terobosan.
BACA JUGA:Jelang Timnas Indonesia U-20 Vs Timor Leste, Shin Tae Yong Ogah Remehkan Lawan
"Wapres memberikan arahan, coba diberikan usulan supaya (sistem) penganggaran secara sendiri-sendiri ini bisa diterobos. Sehingga kita bisa kerja kolaboratif," kata Masduki dikutip dari laman RRI pada Rabu, 14 September 2022.
Masduki meyakini apabila kerja kolaboratif dapat dilakukan, maka akan lebih mudah dalam melakukan upaya pengurangan kemiskinan.
Selain itu Masduki mengatakan kalau wapres fokus dalam perencanaan dan penganggaran di kementerian/lembaga yang orientasinya hanya sekadar penyerapan.
"Jadi kalau bikin perencanaan di kementerian/lembaga itu yang penting bisa terserap habis. Bukan pada manfaat apa yang akan dihasilkan oleh sebuah perencanaan itu," tutur Masduki.
Dengan begitu Wapres mengimbau KPRBN bisa mencari solusi atas persoalan tersebut.
BACA JUGA:Rancang Target Imunisasi PCV, Kemenkes Sasar Jutaan Anak di Indonesia
BACA JUGA:Brigadir FF Kena Sanksi Demosi Dua Tahun di Sidang Kode Etik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Solusi yang dimaksud yakni merencanakan dan memanfaatkan anggaran pada kementerian/lembaga dapat mencapai target manfaat yang dihasilkan.
“Baiknya kan mestinya kalau sebuah perencanaan itu sampai ke tingkat outcome, tingkat manfaat. Untuk apa dana ini, di mana (penggunaannya-,red) lalu kemudian manfaatnya buat masyarakat apa?," tutur Masduki.
“Nah selama ini ternyata tidak sampai ke target utama dari setiap perencanaan keuangan negara. Tapi lebih kepada bagaimana yang penting uang negara ini bisa terserap," sambungnya.