Jokowi ke Sri Mulyani: Dieman-eman APBN Kita

Jumat 30-09-2022,03:15 WIB
Reporter : Syaiful Amri
Editor : Syaiful Amri

"Dieman-eman, dijaga, hati-hati mengeluarkannya, harus produktif, harus memunculkan reborn yang jelas," tegas Presiden.

Jokowi juga mendorong seluruh kepala daerah untuk mengajak masyarakat agar berwisata di dalam negeri.

Hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga agar sektor pariwisata tidak mengalami defisit dan menjaga stabilitas devisa di tengah krisis global.

Ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pengarahannya kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), panglima daerah militer, kepala kepolisian daerah, dan kepala kejaksaan tinggi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Kamis, 29 September 2022.

“Ajak masyarakat kita ini kita bisa defisit wisata kita, yang datang ke sini belum banyak, yang keluar malah banyak sekali. Hati-hati devisa kita bisa lari lagi kalau caranya kita tidak rem,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki daerah-daerah tujuan wisata yang baik. Presiden memerinci beberapa daerah: Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Danau Toba, Raja Ampat, Bromo, Jogja, Bangka Belitung (Babel), hingga Jakarta.

“Hati-hati, sekali lagi, tolong masyarakat diajak, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja,” imbuhnya.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Minta Gubernur Papua Lukas Enembe Hormati Proses Hukum KPK

Kepala Negara menyayangkan, di tengah situasi krisis global saat ini, justru banyak pihak yang memilih untuk berkunjung ke luar negeri. Presiden menilai bahwa hal tersebut seharusnya bisa dibatasi.

“Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri? Dipamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk dapat membatasi kegiatan kunjungan ke luar negeri, dan mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri.

Presiden sendiri mengaku sangat selektif dalam memilih kunjungan ke luar negeri dan hanya memilih kunjungan yang akan memberikan manfaat signifikan.

BACA JUGA:Ganjarist Sebut Andi Arief Sedang 'On' Saat Tuding Presiden Jokowi Atur 2 Capres

“Saya diundang ke luar negeri itu mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan. Saya datang paling dua atau tiga karena betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkret enggak sih? Karena juga keluar uang kita itu. Jadi hal-hal yang seperti itu rem. Rakyat juga kita beri tahu, gunakan untuk wisata di dalam negeri saja,” ujar Presiden

Sementara itu politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut, dengan utang, Pemerintah perlu mewaspadai posisi belanja utang itu sendiri.

"Total belanja pemerintah pusat yang makin besar, tingginya tingkat suku bunga pemerintah, ini juga akan menjadi beban bagi APBN kita," jelas Arief Poyuono kepada Disway.id Jumat 30 September 2022.

Kategori :