"FIFA dan AFC tidak terlalu terburu-buru mengambil keputusan atas kejadian di Stadion Kanjuruhan," jelas Yunus Nusi.
Tragedi ini pecah usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya yang berakhir 2-3 untuk kemenangan Tim Bajul Ijo.
Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah, kemudian terjadi kericuhan hingga polisi menembakkan gas air mata.