Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah, kemudian dihadang oleh polisi dengan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
Membuat penumpukan karena hanya ada beberapa pintu yang terbuka dan akhirnya desak-desakan lalu sesak nafas membuat banyak korban meninggal dunia.