JAKARTA, DISWAY.ID - Yohanes Prasetyo saksi mata tragedi Kanjuruhan menceritakan kejadian mencekam seusai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Kesaksian saksi mata Kanjuruhan itu terungkap saat Yohanes Prasetyo diundang di program acara Mata Najwa yang ditengarai oleh Najwa Shihab.
Turut hadir juga beberapa narasumber dalam pembahasan tragedi Kanjuruhan ini. Diantaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Andie Peci Bonek Persebaya dan sejumlah perwakilan suporter dari sejumlah klub.
Dalam kesempatan itu, Yohanes yang merupakan fans Arema mengakui sempat turun ke lapangan untuk memohon kepada polisi. Video Yohanes turun ke lapangan ini juga beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Yohanes turun ke lapangan, dengan harapan bisa mencegah polisi untuk tidak menembakan gas air mata ke arah tribun. Pasalnya di tribun Kanjuruhan ada anak kecil dan wanita yang terkena imbasnya.
"Sebenarnya gak ada inisiatif untuk turun ke lapangan, saya ini mau pulang. Saya mau kerja setelah pulang lihat Arema," ujar Yohanes, dilansir dari YouTube Najwa Shihab.
Namun dalam tragedi tersebut gas air mata sudah terlanjur ditembakkan hingga membuat matanya perih.
BACA JUGA:Energen Champion SAC Indonesia Papua Qualifiers Start Hari ini
"Ternyata saya terkena gas air mata. Yang saya rasakan mata perih. Saya tidak bisa buka mata saya," ujar Yohanes di hadapan Najwa Shihab.
Yohanes juga mengungkapkan imbas dari gas air mata itu membuat anak kecil merintih minta tolong.
"Saya cuma mendengar saudara saya Aremania minta tolong. Anak kecil minta tolong, suara ibu-ibu minta tolong
BACA JUGA:Jalani Prosesi Tingjing Jelang Pernikahan dengan Jess No Limit, Gaun Sisca Kohl Curi Perhatian
Ia pun menceritakan obrolannya dengan oknum polisi untuk menghentikan tembakan gas air mata. Alih-alih direspons dengan baik, ia malah dibentak dan diduga mendapatkan pukulan.
"Pak polisi tolong, jangan tembakkan gas air mata ke tribun. Di situ banyak anak kecil," katanya