Mbappe tampaknya mengecam taktik yang digunakan Galtier di media sosial setelah PSG tersendat dalam kebuntuan di pertandingan lawan Reims pada akhir pekan lalu.
Diyakini penyerang asal Prancis itu diberi jaminan bahwa ia akan dimainkan dalam serangan dua orang dengan seorang pemain di belakang, daripada tiga pemain depan seperti PSG biasanya.
"Itu adalah reaksi di saat yang panas, setelah momen kekecewaan. Saya banyak berbicara dengan Kylian di awal musim dan saya sangat memperhatikan komentarnya ketika dia bermain untuk Prancis, mengatakan bahwa dia merasa lebih baik dalam menciptakan serangan Les Bleus," papar Christophe Galtier.
BACA JUGA:Gagal Datangkan Kylian Mbappe, Real Madrid Justru 'Senang': Ini Alasannya
"Selama pramusim kami berbicara dengan Luís Campos dan presiden [Nasser Al-Khelaifi] untuk mendapatkan striker keempat, dengan profil yang berbeda, yang akan memungkinkan dua striker dan Kylian bermain sebanyak mungkin di area pilihannya," terangnya.
Kylian terkadang menemukan dirinya di tengah dan dia mendapat kesan bahwa dia adalah poros. "Tapi, ia adalah pemain pintar yang mampu beradaptasi," kata dia.
Kylian sudah mencetak 11 gol dan saya tahu dia akan mencetak lebih banyak gol. Untuk menceritakan keseluruhan cerita, ia seharusnya tidak bermain lawan Reims, dia sakit.
"Kylian bermain saat sakit dan lelah, dalam pertandingan yang tidak berjalan dengan baik bagi kami. Saya mencoba meyakinkannya dengan menemukan opsi yang berbeda. Kami sangat memperhatikan komentar dan pemikirannya karena dia adalah pemain yang sangat penting bagi tim," jelasnya.
BACA JUGA:Mbappe Bikin Juventus Memble
Pertandingan lawan Reims adalah pertama kalinya Parisians gagal mencetak gol pada musim ini. Di tempat lain, Mbappe dan rekan-rekan satu timnya, Lionel Messi dan Neymar, sudah dalam performa yang luar biasa, berkontribusi lebih dari 40 gol di semua kompetisi.