JAKARTA, DISWAY.ID-Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan atensi langsung atas kasus tabrak lagi di Cianjur.
Kecelakaan lalu lintas yang dialami seorang perempuan bernama Selvi Amalia Nuraeni (19) itu menjadi perhatian Kapolri Listyo Sigit.
Selvi meninggal dunia setelah tertabrak sebuah mobil mewah di Jalan Raya Bandung.
BACA JUGA:Polisi Pastikan Sedan Audi yang Tabrak Selvi Amalia Hingga Tewas Bukan Bagian Rombongan Polri
Narasi yang beredar, kendaraan motor Selvi ditabrak oleh salah satu mobil yang ikut rombongan pejabat polisi yang sedang melintas di Cianjur, Jumat 20 Januari 2023, sekira pukul 14.55 WIB.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan pun buka suara dan menjelaskan ihwal kronologis kejadian yang menewaskan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakencana ini.
"Kronologisnya, pada Jumat kendaraan yang terlinat kecelakaan motor merk Honda Beat yang dikenadarai Amalia (19). Korban mengarah dari arah Bandung menuju Cianjur, kemudian pada perjalanannya berpapasan dengan kendaraan rombongan yang melintas dari arah Cianjur ke arah Bandung," kata Doni dalam keterangannya, Kamis 26 Januari 2023.
Saat kejadian, korban yang menabrak angkutan umum di depannya kemudian terjatuh ke kiri sementara korban ke arah sebaliknya.
BACA JUGA:Jadi Korban Tabrak Lari, Begini Kondisi Terkini Dinda Kanya Dewi: 'What a Day!'
"Tetapi masih di jalur, tidak keluar garis marka,” tuturnya. Di saat bersamaan korban jatuh, kemudian melintas kendaraan yang diduga menjadi penyebab kecelakaan dan membuat korban meninggal dunia.
Doni mengungkapkan, berdasarkan keterangan sembilan orang saksi yang dimintai keterangan, kendaraan sedan hitam merk Audi yang diduga sebagai pelaku masuk ke rombongan pengawalan.
Adapun kendaraan tersebut, tidak masuk ke dalam iring-iringan mobil pejabat itu. “Ini semua mengarah pada kendaraan sedan hitam merk Audi jenis A8, dilihat dari bentuk dan hasil CCTV.
Kendaraan tersebut masuk ke rombongan pengawalan, ngikut, jadi bukan rombongan inti dari pengawalan, tetapi ini rangkaian liar yang memaksa masuk ikut,” jelasnya.
Katanya, kendaraan ‘penyusup’ itu sebelumnya sudah masuk ke rombongan dari daerah Ciloto sampai ke lokasi kejadian.
"Rombongan pengawalan itu sudah kami cek dan tidak ada yang masuk, bukan bagian dari rombongan pengawalan, sudah kami pastikan dan koordinasikan karena pengawal ini dari Jakarta yang ada kegiatan di Cianjur dan Bandung," ungkapnya.