Waspada! Kemarau Panjang Bakal 'Selimuti' Indonesia, BMKG: Segera Lakukan Pencegahan Dini

Senin 30-01-2023,07:56 WIB
Reporter : Derry Sutardi
Editor : Derry Sutardi

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau 2023 bakal lebih kering daripada tahun-tahun sebelumnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kondisi kemarau yang lebih kering bakal terjadi pada tahun ini ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, kemarau yang lebih kering dapat mengakibatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bakal semakin mudah terjadi.

"Kalau tiga tahun terakhir ini saat musim kemarau masih sering terjadi hujan, maka di tahun ini (2023), intensitas hujan akan jauh menurun," kata Dwikorita dalam keterangannya, Senin 30 Januari 2023.

BACA JUGA:Ronaldo Ajak 'Reuni' Bruno Fernandes hingga Casemiro ke Arab Saudi, Gabung Al Nassr?

Untuk itu, Dwikorita mengimbau untuk segera dilakukannya tindak pencegahan sejak dini sebagai bentuk antisipasi. 

"Terutama di daerah-daerah yang masuk ke dalam kategori rawan Kahutla, seperti di Sumatera dan Kalimantan," ujarnya.

Di sisi lain, kata Dwikorita, intensitas La Nina terus melemah. Pantauan terlihat dari indeks El-Nino Southern Osciliation (ENSO) di 10 hari pertama pada Januari 2023.

El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang memengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. 

BACA JUGA:Bebas 16T

Saat El Nino berlangsung, musim kemarau menjadi sangat kering dan permulaan musim hujan yang terlambat.

Saat La Nina berlangsung, musim penghujan akan tiba lebih awal dari biasanya, Hal ini yang menyebabkan hujan tetap terjadi saat musim kemarau.

"Berdasarkan catatan sejarah masa lalu, El Nino kategori lemah yang terjadi setelah pertengahan tahun umumnya berlangsung dengan durasi yang pendek," pungkasnya.

Kategori :