JAKARTA, DISWAY.ID-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menggelar Course (Kursus Manajemen Pengamanan Stadion) di Hotel Century pada 25 Januari sampai dengan 2 Februari 2023. Adapun pematerinya yaitu dari Conventry University Inggris.
Kursus ini diikuti sebanyak 66 orang, terdiri atas 34 karo ops polda jajaran dari satker Mabes Polri sebanyak 22 orang yang berasal dari semua satuan kerja (satker) seperti Itwasum, Baintelkam, Lemdiklat, Korp Brimob, Sops, Korlantas, Divpam Ovit, Divpropam, dan Divhumas.
Peserta lainnya dari kementerian/lembaga penyelenggaraan kompetisi sepak bola seperti Kemenpora, PUPR, Kemenkes, PSSI, dan PT LIB.
BACA JUGA:Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Listyo Sigit Revisi Peraturan Pengamanan Olahraga
BACA JUGA:Kapolri Listyo Sigit Minta Pengamanan Sepak Bola Sesuai Standar FIFA
Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan dalam kursus tersebut mempelajari berbagai materi salah satunya yaitu terkait aplikasi dari Kepolisian Amerika yang bisa mendeteksi insiden dalam stadion.
"Pada hari keempat, hari Sabtu, tanggal 28 Januari 2023, dilaksanakan diskusi tentang aplikasi Worse Steward dan leadership atau kepemimpinan. Hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa aplikasi Worse Steward yang digunakan oleh kepolisian Amerika Serikat untuk mengidentifikasi suatu lokasi, termasuk lokasi di dalam stadion apabila terjadi insiden dapat mendeteksi suatu," kata Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi di Mabes Polri, Rabu, 1 Februari 2023.
BACA JUGA:Kapolri: Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 Jadi Pertaruhan Polri
Agung mengatakan Polri akan mempelajari aplikasi tersebut. Hal ini guna memaksimalkan upaya pengamanan pada laga sepakbola.
"Aplikasi yang tentu perlu kita akan kita pelajari dan akan kita manfaatkan kompetisi sepakbola, khususnya dalam pengamanan," katanya.
"Yang kedua, kepemimpinan ditunjukkan oleh pekerjaan yang harus dilakukan dan tantangan yang akan dihadapi," tambahnya.