BACA JUGA:Ammar Zoni Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba, Netizen Heboh: 'Gak Ada Kapoknya Bang'
Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”.
Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: “Bacalah!”.
Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”.
Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi:
(Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)” (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no. 160).
BACA JUGA:Komentar Menohok Jonathan Latumahina Lihat Mario Dandy Jalani Rekonstruksi Penganiayaan David Ozora
Penjelasan Al Quran Diturunkan Secara Berangsur Angsur Selama 23 Tahun
Dalam Surat Al Furqan ayat 32 menyebutkan:
Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).
Di ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur selama 23 tahun adalah karena Alloh SWT ingin menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dan agar Beliau dapat membaca (dan memahaminya tentu) secara tartil serta benar.
Proses turunnya Al Qur’an memang berbeda dengan kitab-kitab Alloh SWT sebelumnya yaitu Taurat dan Injil yang diturunkan sekaligus. Turunnya Al Qur’an juga karena sebagian ayat-ayatnya adalah jawaban dari masalah-masalah yang dihadapi Nabi Muhammad SAW sebelumnya.
Selain diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, Al Qur’an juga diturunkan melalui tiga tahapan. Tahap pertama diturunkan Alloh SWT ke Lauhul Mahfudz seperti disebut dalam Al Qur’an surat Al Buruj 21-22 :
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Tahap kedua adalah dari Lauhul Mahfudz ke bait al-izzah (tempat yang berada di langit dunia), ini seprti disebutkan dalam surat Al Qadr 1-5 :