Serangan-serangan belakangan terjadi ketika pasukan Ukraina diperkirakan akan segera melancarkan serangan dengan peralatan militer baru, termasuk tank-tank, dari sekutu-sekutu Baratnya.
Pasukan Rusia telah mengalami kemunduran selama konflik dan telah berusaha selama 10 bulan untuk masuk ke sisa-sisa Bakhmut yang hancur, yang dulunya merupakan kota berpenduduk 70 ribu jiwa.
Rusia melihat Bakhmut sebagai batu loncatan utama menuju kota-kota lain di Ukraina timur, yang kini menjadi tujuan militer utamanya.
Serangan tersebut sebagian besar dipimpin oleh tentara bayaran Wagner. Pendiri kelompok itu Yevgeny Prigozhin mengatakan, pasukannya telah maju antara 100 hingga 150 meter pada Sabtu dan mengklaim unit pro-Kiev sekarang hanya menguasai tiga kilometer persegi.